Pemilihan Presiden 2009

Pemerintah Mega Dinilai Lebih Unggul dari SBY

VIVAnews – Ekonom PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan pencapaian pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla di bidang ekonomi kalah dibandingkan Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz ketika masih memimpin Indonesia.

“SBY-JK selalu kalah dengan pemerintahan Megawati,” kata Hendrawan dalam diskusi di kantor Mega-Prabowo Center, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Kamis 11 Juni 2009.

Hendrawan mengukur kekalahan itu dengan membandingkan pencapaian 18 program ekonomi.

Dari 18 program itu, Hendrawan mengatakan SBY hanya menang di sektor pertumbuhan ekonomi, yaitu mencapai 5,83 persen, sedangkan pemerintahan Megawati hanya 4,73 persen.

Sedangkan sektor ekonomi lainnya, kata Hendrawan, justru dicapai jaman Megawati. Misalnya, pertumbuhan industri pengolahan 6,4 persen, sedangkan SBY hanya 4,6 persen.

Kemudian, rata-rata tingkat inflasi jaman Mega hanya 7,16 persen, sementara SBY 10,1 persen.

Selain itu, kata Hendrawan, Mega juga sukses meningkatkan Indeks Harga Saham Gabungan, penguatan pasar domestik dan lokal.

Itulah sebabnya, kata Hendrawan, menjelang pemilihan presiden 2009, SBY mengekseploitir pencapaian pertumbuhan ekonomi itu.

“Padahal dalam kinerja ekonomi di bidang lainnya, hanya Mega yang unggul,” kata Hendrawan.

Selanjutnya, Hendrawan mengatakan data perbandingan pencapaian ekonomi ini sudah diberikan ke tim pemenangan duet SBY-Boediono.

“Kalau sudah dikritisi oleh tim itu, saya siap dipanggil untuk berdebat, saya beri waktu 1 minggu,” kata dia.

Hendrawan mengatakan semua angka dalam daftar perbandingan itu valid.

Pemobil Fortuner Diperintah Sang Kakak Buang Pelat TNI di Lembang, Polisi Turun Tangan
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Miris! Menkominfo Sebut Transaksi Judi Online Capai Rp 327 T di 2023

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan angka transaksi judi online tersebut merupakan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024