Tali Persaudaraan Putus Gara-gara Pilpres

Prabowo dan Jokowi saat debat Pilpres 2014 yang lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?
- Musim pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 tidak hanya membuat perpecahan di kalangan elite politik. Tetapi, juga membuat persaudaraan dan pertemanan di kalangan warga ikut renggang. Bahkan, sebagian ada yang memutuskan tali persaudaraan.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Berbagai alasan diungkap mereka untuk memutus tali pertemanan saat pesta demokrasi ini berlangsung. BBC Indonesia edisi Jumat, 11 Juli 2014, mengungkap beberapa komentar pembaca soal alasan mereka memutuskan pertemanan.
Terungkap, Lebih dari 400 Ekor Ular Dikerahkan di Prosesi Syuting Film Badarawuhi


Hal itu disampaikan melalui akun resmi Twitter dan Facebook BBC Indonesia.


"Saya pernah unfriend karena ada beberapa hal yang menurut saya Facebook jadi kayak iklan politik, sedangkan yang real-nya bagaimana kita belum tahu. Takutnya ada pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan karena kita masyarakat awam yang kurang paham politik," ungkap seorang pengguna dunia maya bernama Felly Kane.


Lain lagi dengan Haryadi Lukito. Dia menyebut memutus pertemanan di Facebook, karena efek dukungan yang menggila terhadap satu calon presiden tertentu.


Perbedaan capres idola juga menjadi sumber putusnya pertemanan. Salah satu contohnya, pengakuan dari Gerald Mario.


"Saya, istri dan kedua anak saya yang sudah dewasa diputuskan pertemanan oleh beberapa saudara dekat, baik di Facebook, BBM (BlackBerry Messenger) maupun media sosial karena berbeda pilihan capres. Padahal, kami tidak pernah menulis hal-hal yang provokatif," tulis Gerald.


Media sosial yang dijadikan alat untuk menggalang dukungan juga menjadi alasan beberapa orang memutuskan pertemanan.


"Saya dikirimkan undangan untuk nge-like page Facebook capres idolanya, di-tag di foto-foto yang ada capresnya. Lalu, saya unfriend aja dan terus terang saya bilang dia nyampah," tulis Samira Sumita.


Sementara itu, seseorang yang tidak ingin diketahui namanya mengatakan sengaja memblokir temannya, karena saat berbuka puasa orang itu sengaja berbagi-bagi selebaran kampanye calon presiden tertentu.


"Habis bubaran, saya langsung block dia dari BBM dan WhatsApp," tulis orang itu.


Menurut sejumlah analis yang dikutip BBC Indonesia, Pilpres tahun ini menyebabkan perpecahan antarteman dan kerabat, karena kedua kandidat berasal dari latar belakang berbeda. Basis pendukung kedua kandidat itu juga sama-sama kuat.


Sekarang yang menjadi pertanyaan, usai pesta demokrasi ini berakhir dan kabinet baru akan dibentuk pada Oktober mendatang, apakah Anda akan menjalin tali silahturahmi dengan teman yang Anda putuskan itu? (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya