- satu jam lebih dekat-tvOne
VIVAnews - Juru Bicara Tim Kampanye pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya menyayangkan pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Burhanuddin mengeluarkan pernyataaan yang memastikan hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan lembaganya adalah hal yang paling valid.
Bahkan, saking yakinnya, Burhanuddin mengatakan jika hasil yang dirilis lembaganya kelak berbeda dengan real count (penghitungan resmi) Komisi Pemilihan Umum, hasil dari KPUlah yang salah.
"Kalau ada sesumbar bahwa KPU itu hasil tidak boleh beda dari kita, menurut saya ini sudah keblinger," kata Tantowi dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 12 Juli 2014.
Menurut Tantowi, tidak sepantasnya memberikan pernyataan bahwa hasilnyalah yang paling benar. Pernyataan itu juga dinilai bisa memagari kewenangan KPU selaku penyelenggara pemilu.
"Bagaimana kalau KPU merasa terintimidasi, bagaimana kalau hasilnya nggak segitu, apakah kantor saya akan dirusak oleh massa," ujar Tantowi.
Atas dasar hal tersebut, Tantowi mengatakan bahwa dia menyayangkan pernyataan Burhanuddin itu.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, yakin benar dengan hasil quick count yang dilakukan lembaganya. Indikator menunjukkan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan 52,95 persen, sedangkan Prabowo-Hatta hanya mendapat 47,05 persen.
"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah," kata Burhan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis lalu, 10 Juli 2014. (asp)
Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.
