Pakar: Capres Harus Tunggu Pernyataan KPU

Debat Final Capres-Cawapres 2014 di Bidakara, Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi
- Pakar kebijakan publik dari universitas Padjadjaran, Didin Muhafidin, mengatakan bahwa kubu masing-masing calon presiden dan wakil presiden diminta untuk menunggu pengumuman hasil pemilu presiden dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?
       
Bea Cukai Langsa Aceh Sita Onderdil Harley Davidson
"Saya berharap, masing-masing pihak dapat menahan diri untuk tidak mendeklarasikan sebagai pemenang hanya berdasarkan hasil hitung cepat dari lembaga survei," kata Didin, dalam keterangannya, Kamis 10 Juli 2014.
       

Didin yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), mengatakan hasil hitung cepat yang diselenggarakan lembaga survei menggunakan sampel, meski disebutkan tingkat kesalahannya kecil tapi untuk akurasinya harus diuji kembali.

        

Dia mengatakan, sebaiknya masing-masing kubu calon presiden dan wakil presiden menahan diri dan menunggu hasil pengumuman dari KPU sebelum mendeklarasikan kemenangannya,

  

"Untuk menciptakan iklim yang kondusif pada penyelenggaraan pemilihan presiden sebaiknya masing-masing pihak untuk tidak mengambil langkah-langkah yang menimbulkan ketegangan terhadap kubu masing-masing pendukung," kata Didin.

       

Dia mengatakan, hasil hitung cepat seharusnya hanya diperuntukkan sebagai gambaran hasil penyelenggaraan pemilu, tetapi untuk legalitas formal sebaiknya menunggu dari lembaga resmi sesuai peraturan dan perundangan.

       

Didin menambahkan bahwa saat ini, sejumlah negara sahabat tengah mengamati penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia untuk itu masing-masing peserta harus mampu menunjukan sikap negarawan yang santun.

       

"Pesta kemenangan bukan hal yang terlarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun sebaiknya diselenggarakan setelah pengumuman resmi dari lembaga yang berwenang dan dilindungi undang-undang," papar Didin.

        

Didin melanjutkan, kalau melihat kondisi saat ini, masing-masing pihak justru mengklaim sebagi pemenang tapi berpegang kepada hasil hitung cepat yang diselenggarakan beberapa lembaga survei.

        

"Saya juga berharap, agar media massa nasional untuk tidak terkotak-kotak, hendaknya tetap menjaga netralitasnya dan tetap menyajikan berita yang berimbang dan sejuk, serta tidak ikut memanas-manaskan situasi," kata Didin.

       

Didin mengatakan, setelah penyelenggaraan Pilpres ini media nasional ada baiknya mulai melakukan pembenahan agar ke depan dapat menyajikan berita yang sifatnya mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat pembaca.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya