Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Partai Gerindra terus "bergerilya" mendapatkan kawan koalisi guna mengusung Prabowo Subianto menjadi calon presiden 2014. Sinyal positif didapat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, belum ada kata sepakat.
Menurut Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani, setelah Prabowo menemui Ketua Majlis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, di Lembang, Jawa Barat, 23 April 2014, PKS akan membicarakan sikap selanjutnya sesuai mekanisme internal mereka.
Baca Juga :
Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia
"Saya nggak mau ngomong berapa persen. Tapi, sudah baik. Lebih bagus. Insya Allah lebih bagus," ujar Muzani di kantor DPP Gerindra, Jakarta, 25 Agustus 2014.
Hasil pertemuan politik itu juga menjadi pembahasan di internal PKS. "Soal koalisi dengan PKS kan ada mekanisme internal. Mekanisme, sudah. Sepertinya PKS memulai tahapan-tahapan itu," katanya.
Ia menambahkan konstruksi koalisi pemilihan presiden dengan partai lain mulai terbentuk. Ia mengklaim sudah mendapat kepastian koalisi dari beberapa partai.
"Minggu ini koalisi tampak arsitek dan bangunannya. Sudah ada kejelasan dari beberapa partai," ungkapnya.
Partai berlambang kepala garuda ini sejak awal menggunakan pola grilia untuk melakukan pendekatan. "Kami menamainya komunikasi garam. Tak tampak, tapi terasa. Bukan komunikasi gincu, tampak tapi tak berasa," katanya.
Setelah melakukan pendekatan dengan PPP dan PKS, Gerindra semakin jelas mendekati partai berbasis masa Islam untuk bergabung dalam pemilihan presiden mendatang.
"Partai Islam di Indonesia ada empat, PPP, PKS, PAN, PKB. Kami akrab dengan mereka. Mereka akrab dengan Pak Prabowo," ungkapnya.
Setelah gerilya politik itu, Gerindra mengaku dalam kondisi sangat nyaman menghadapi pemilihan presiden mendatang.(ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia menambahkan konstruksi koalisi pemilihan presiden dengan partai lain mulai terbentuk. Ia mengklaim sudah mendapat kepastian koalisi dari beberapa partai.