Perseteruan Internal Usai, PPP Fokus Cari Mitra Koalisi

Jelang Rapimnas PPP
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly
– Partai Persatuan Pembangunan siap membuka pintu koalisi menghadapi Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Setelah sempat didera perpecahan internal paska Pemilu Legislatif, PPP kini berencana menata langkah ke depan.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia

“Sesuai fatwa islah Majelis Syariah, PPP berada pada kilometer nol untuk koalisi,” kata Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy, Jumat 25 April 2014.
72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI


Menurut pria yang akrab disapa Romi itu, PPP membuka diri terhadap seluruh opsi koalisi. Modal PPP untuk berkoalisi adalah perolehan kursi partai itu di DPR RI sebanyak 45-50 kursi.


Sementara persyaratan untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden ialah dengan memiliki minimal 112 kursi DPR. Dengan demikian, partai-partai lain yang hendak mengusung capres namun belum memenuhi persyaratan tersebut, sangat mungkin untuk berkoalisi dengan PPP yang bisa menambah jumlah suara atau kursi mereka.


Musyawarah Kerja Nasional PPP yang berlangsung di Bogor kemarin menugaskan Majelis Musyawarah Partai sebagai komunikator politik institusional untuk mengurusi pembentukan koalisi secara kolektif kolegial, baik ke dalam maupun luar PPP.


Majelis Musyawarah PPP terdiri atas Ketua Umum Suryadharma Ali, 4 Wakil Ketua Umum (Hasrul Azwar, Suharso Monoarfa, Emron Pangkapi, Lukman Hakim Saifuddin), Sekjen Romi), Ketua Majelis Syariah KH Maimoen Zubair, Ketua Majelis Pertimbangan KH Zarkasih Nur, Ketua Majelis Pakar Barlianta Harahap, dan Ketua Mahkamah Partai Chozin Chumaidy.


“Mulai hari ini PPP melakukan pendekatan komunikasi secara proaktif setelah dua pekan terakhir kami berkonsentrasi pada penyelesaian masalah internal,” kata Romi.


Menurut Ketua Komisi IV DPR itu, PPP hingga saat ini masih menempatkan seluruh poros pada peluang yang sama. “Baik kepada Jokowi-PDIP, Prabowo-Gerindra, ARB-Partai Golkar, maupun poros keempat bersama Partai Demokrat,” ujar Romi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya