Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Wacana untuk mengevaluasi Aburizal Bakri sebagai calon presiden yang akan diusung Partai Golkar pada Pilpres mendatang, mendapat tanggapan beragam. Golkar Papua menganggapnya sebagai dinamika organisasi. Namun, pada akhirnya, seluruh kader akan menghormati dan menaati apa yang sudah menjadi keputusan partai.
"Di dalam Golkar, beda pendapat sesuatu hal yang biasa, itu menandakan organisasi sangat dinamis dan demokratis," ujar Ketua Partai Golkar Provinsi Papua, Klemen Tinal, Kamis 24 April.
Meski banyak kader yang memiliki pandangan dan pendapat berbeda, tapi pada akhirnya, semua akan tunduk pada apa yang sudah diputuskan partai.
"Semua kader akan kembali kepada apa yang menjadi kebijakan partai, itulah cerminan bahwa partai Golkar adalah partai moderen," kata dia.
Bahkan, sambungnya, ada kader yang sangat tajam dalam memberikan pandangannya, tapi kemudian menghormati keputusan partai.
"Bang Akbar Tanjung sangat tajam dalam memberikan pendapat, tapi apa yang sudah digariskan partai, dia selalu hormati, pandangan beda itu hanya untuk memacu kader membesarkan partai," ucapnya.
Jadi, tambahnya, Golkar Papua optimis, apa yang sudah diputuskan partai bahwa, ARB adalah calon presiden yang akan diusung, tidak akan berubah lagi pada Rapimnas yang rencananya akan digelar awal Mei mendatang.
"Saya yakin kalau itu sudah jadi keputusan partai, pasti semua kader akan menghormatinya termasuk Yorris Raweyai yang merupakan caleg dari Papua," ujar Klemen Tinal yang juga Wakil Gubernur Papua itu. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bahkan, sambungnya, ada kader yang sangat tajam dalam memberikan pandangannya, tapi kemudian menghormati keputusan partai.
