Upaya Islah PPP Dilanjutkan di Mukernas Bogor

Suryadharma Ali
Sumber :
  • ANTARA
VIVAnews - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali berupaya mengakhiri perseteruan internal yang terjadi di tubuh partainya secara resmi. Dua kubu di PPP yang bertikai, yakni kubu Ketua Umum, Suryadharma Ali dan kubu Sekjen DPP, Romahurmuziy, menyatakan telah bertemu dan akan melanjutkan upaya islah tersebut dalam forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-III PPP yang diselenggarakan di Bogor pada Rabu-Kamis, 23-24 April 2014.
Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Setelah sebelumnya pada Senin 22 April lalu, Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimoen Zubair mengeluarkan fatwanya yang menyerukan agar dua kubu di PPP mengakhiri pertikaiannya dan melakukan perdamaian. 
Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

Dalam rilis yang diterima oleh VIVAnews, PPP menyatakan bahwa fatwa yang dikeluarkan oleh Ketua Majelis Syariah partainya ibarat "oase di tengah padang pasir", dan sebagai fatwa dari ulama tertinggi partai, seluruh unsur di partai berlambang Ka'bah tersebut menyatakan menghormati dan menerimanya.
Viral Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi di Jaksel, Begini Kronologinya

Mukernas ke-III PPP sendiri akan diselenggarakan di Hotel Seruni III, Cisarua, Bogor. Mukernas akan membahas mengenai tiga hal utama, yakni evaluasi hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, format dan rencana koalisi yang akan dilakukan PPP pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, serta konsolidasi partai. 

Selain itu dalam Mukernas ini pun diagendakan adanya forum tabayyun (forum untuk meneliti dan mencari kejelasan akar permasalahan) yang dilakukan antara Suryadharma Ali kepada seluruh peserta Mukernas yang diharapkan akan mengakhiri hiruk pikuk yang selama ini terjadi di dalam tubuh PPP. Serta dapat merestorasi nama Suryadharma Ali yang saat ini sedang diberhentikan sementara, untuk kembali menjadi ketua umum PPP.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembanguan (PPP) Romahurmuziy mengapresiasi langkah Suryadharma Ali untuk melakukan langkah islah atau perdamaian. Pria yang akrab disapa Romy itu berharap langkah islah Suryadharma bisa dilakukan pada Musyawarah Kerja Nasional III PPP yang akan berlangsung di Bogor pada Rabu mendatang.

"DPP PPP sekali lagi mengundang SDA (Suryadharma) untuk hadir di Mukernas III PPP yang diadakan pada Rabu 23 April 2014, sebagai forum konstitusional yang terakhir agar SDA bisa ruju' ilal haq (kembali kepada kebenaran)," kata Romy melalui pernyataan pers.

Romy mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat PPP juga telah menyediakan forum konstitusional sebagai arena islah pada Rapimnas I, Sabtu 19 April kemarin. Menurutnya, rapat tersebut sah dan legal karena sudah dilakukan berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Namun, dengan segala upaya yang telah dilakukan, Suryadharma tetap memutuskan untuk tidak hadir dalam rapat tersebut.

"Mukernas III diadakan 23-24 April di Bogor untuk memutuskan evaluasi dan/atau penetapan mitra koalisi PPP pada pilpres 2014, evaluasi pileg 2014, islah SDA, atau pengukuhan Plt. Ketum Emron Pangkapi sebagai Ketum definitif sesuai ART PPP," kata Romy.

Kisruh di PPP berawal saat Suryadharma secara sepihak menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam masa kampanye Pemilu Legislatif 2014, Minggu 23 Maret 2014. Tindakan Suryadharma yang datang dan mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden dianggap menyalahi hasil mukernas PPP. Mukernas memutuskan akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres, termasuk Jokowi, tetapi tidak ada nama Prabowo.

Karena masalah itu, sempat muncul wacana penggulingan Suryadharma oleh sejumlah elite DPP dan DPW PPP. Namun, Suryadharma tetap bertahan dengan keputusannya. Pada Jumat 18 April 2014, Menteri Agama itu mendeklarasikan dukungan koalisi dengan Partai Gerindra di kantor DPP PPP. Acara itu dihadiri langsung oleh Prabowo.

Menanggapi deklarasi dukungan tersebut, kubu Romy geram dan memutuskan untuk mengadakan rapat pimpinan nasional yang memberhentikan sementara Suryadharma dari jabatannya. Rapimnas itu juga memutuskan koalisi dengan Gerindra batal demi hukum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya