Haji Lulung Akui Kerahkan Massa Saat Rapimnas PPP

Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVAnews – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung, siap bertanggung jawab atas pengerahan puluhan orang ke kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu malam 19 April 2014.

Massa yang ia kerahkan berniat membubarkan Rapat Pimpinan Nasional PPP yang dipimpin Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy. “Saya akan bertanggung jawab untuk semuanya,” kata Haji Lulung, Senin 21 April 2014.

Menurut Haji Lulung, puluhan orang itu datang hanya untuk mengingatkan kader yang sedang terlibat rapat tak resmi di dalam gedung DPP PPP. “Kalau tidak anarki kan tidak apa-apa, sah-sah saja,” ujarnya.

Haji Lulung mengklaim, massa yang mencoba membubarkan Rapimnas PPP bukan berasal dari kalangan preman, melainkan kader aktif partai di wilayah Jakarta. Mereka, kata Lulung, prihatin atas perpecahan di tubuh partai berlambang Ka'bah itu.

“Mereka menginginkan tidak ada perpecahan di internal PPP. Mereka datang untuk membuka pikiran yang selama ini tertutup dengan ambisi-ambisi semata,” ujar Haji Lulung.

Sebelumnya, sekitar 30 orang yang mengatasnamakan kader PPP merangsek masuk ke kantor DPP PPP. Mereka datang menggunakan kendaraan bermotor tanpa mengenakan atribut atau seragam partai. Mereka kemudian berusaha membubarkan Rapimnas.

Salah satu pria yang mengenakan jaket dan helm kemudian memaksa masuk ke kantor PPP yang dijaga ketat polisi dan beberapa ormas underbow partai itu. Perwakilan massa menyebutkan Rapimnas tidak sah karena  tidak dihadiri oleh ketua umum partai yang menyebut diri sebagai ‘Rumah Besar Umat Islam’ tersebut. (adi)

Baca juga:

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL
Sandra Dewi

Sandra Dewi Tak Lagi Jadi Brand Ambassador Produk Ini, Buntut Kasus Harvey?

Di tengah kasus yang menimpa suaminya, Sandra Dewi harus menelan pil pahit lantaran kontrak kerjasamanya sebagai brand ambassador produk pembalut harus terhenti.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024