Suharso Pastikan Tak Terima Surat Pemecatan dari PPP

Suharso Monoarfa, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi
- Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa pastikan tidak pernah menerima surat pemecatan yang katanya sudah ditandatangani ketua umum PPP Suryadharma Ali.

Terungkap 3 Alasan Iran dan Arab Saudi Saling Bermusuhan, Isu Agama Paling Kuat

"Surat apa? Tidak pernah ada surat pemecatan yang saya terima," kata Suharso saat dihubungi
MK Dibanjiri Karangan Bunga Dukung Prabowo-Gibran
VIVAnews , Jakarta 17 April 2014.


Lebih lanjut Suharso menilai pemecatan terhadap dirinya tidak boleh diputuskan tanpa prosedur yang jelas. "Harus ada forumnya, dilakukan
step by step
, ada rapat, harus jelas tidak bisa begitu saja," tambahnya.


Namun saat disingung soal adanya balasan pesan "terimakasih surat cintanya" kepada Ketua Umum Suryadarma Ali, Suharso hanya menjawab itu hanyalah sebuah pesan biasa. Dia menegaskan sama sekali tidak ada surat yang sampai kepadanya.


"Itu hanya biasa saja, sekali lagi tidak ada surat," tegasnya.


Sebelumya Wakil Sekretaris Jendral PPP, Saifullah Tamlihi, menyatakan kalau PPP sudah melayangkan surat kepada Suharso sejak 16 April 2014 kemarin. Surat tersebut sudah ditandatangani Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sendiri.


"Kemarin surat sudah dikirim ke Pak Harso dan beliau sudah membalasnya," kata Saifullah.


Lebih lanjut saat ditanyakan balasan apa yang dikirimkan Suharso kepada Ketum, Saiful hanya menjawab tidak banyak. Balasan yang dikirimkan Suharso hanyah sekadar ucapan terimakasih atas surat cintanya.


Alasan Suryadharma Ali memecat Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa lantaran yang bersangkutan tidak fokus terhadap tugasnya sebagai kader partai. Suharso lebih sibuk memikirkan istrinya yang sedang maju menjadi Calon Legislatif 2014.


Selain Suharso Monoarfa, Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara, juga diberhentikan sebagai kader partai. Alasan pemecatan itu karena mereka tidak menaati AD dan ART partai.


Menurut Syaifullah Tamliha, lima orang yang dipecat itu langsung dicoret sebagai kader PPP. Untuk posisi Suharso langsung digantikan Djan Farid. Sementara posisi ketua DPW digantikan oleh wakilnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya