Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
– Partai Golkar tinggal selangkah lagi berkoalisi dengan Hanura. Namun koalisi tersebut tidak akan menduetkan Ketua Umum dan calon presiden Golkar, Aburizal Bakrie, dengan Ketua Umum Hanura, Wiranto, sebagai calon wakil presiden.
“Pak Wiranto tidak ingin menjadi cawapres lagi,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Luhut Pandjaitan, di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta, Rabu malam, 16 April 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Pak Wiranto tidak ingin menjadi cawapres lagi,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Luhut Pandjaitan, di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta, Rabu malam, 16 April 2014.
Oleh sebab itu ARB melirik cawapres dari partai lain, yaitu Demokrat. “Tapi semua kemungkinan itu kami lihat lagi setelah perhitungan kursi akhir. Itu terjadi kalau Demokrat merasa nyaman dengan Golkar,” kata Luhut.
Sampai saat ini Golkar terus melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak.
Partai Hanura yang perolehan suaranya kecil harus mengubur mimpinya mengusung calon presiden sendiri. Partai itu tak punya pilihan lain kecuali ikut berkoalisi pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
Meski begitu, Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin yakin partainya masih memiliki posisi tawar. “Perolehan suara Hanura naik dari 3,7 persen menjadi 5,4 persen pada pemilu legislatif kali ini. Namun dengan perolehan hasil demikian, tentu kami harus berkoalisi,” kata dia.
Hanura kini tengah melakukan konsolidasi internal. Mereka terus membangun komunikasi politik dengan berbagai partai, termasuk Golkar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Oleh sebab itu ARB melirik cawapres dari partai lain, yaitu Demokrat. “Tapi semua kemungkinan itu kami lihat lagi setelah perhitungan kursi akhir. Itu terjadi kalau Demokrat merasa nyaman dengan Golkar,” kata Luhut.
