Ribuan Pasien Golput

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran Ke Dua
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Ratusan orang yang terdiri dari karyawan dan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak memberikan hak pilihnya pada Pemilu Legislatif 2014.

Penyebabnya, mobil Tempat Pengambilan Suara (TPS) keliling yang disediakan KPU Kota Bekasi tidak kunjung singgah di rumah sakit milik pemerintah tersebut, hingga batas akhir pencoblosan pukul 13.00, Rabu 9 April 2014.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kota Bekasi dr. Sudirman, ketika dikonfirmasi belum mau berkomentar banyak kepada media. "Saya koordinasi dulu dengan KPU Kota Bekasi," katanya.

Berdasarkan data, di RSUD Kota Bekasi ada 63 karyawan dan 171 pasien yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sejumlah pasien dan karyawan yang terdiri dari perawat, dokter, satpam, dan staf RSUD Kota Bekasi, mengaku tidak tahu alasan kenapa TPS keliling tidak datang ke rumah sakit pada Pemilu Legislatif kali ini.

"Saya tidak tahu, biasanya sih setiap Pemilu ada TPS keliling. Tapi sekarang kok tidak ada," kata Kusnandar, Satpam RSUD.

"Saya saja masih nunggu TPS datang, padahal seharusnya saya sudah pulang, habis masuk malam," lanjutnya.

Sebelumnya, Syafrudin, Komisioner KPU Kota Bekasi, menuturkan, sesuai jadwal TPS keliling akan tiba di RSUD Kota Bekasi pada pukul 12.00 siang tadi. "Tunggu aja, nanti kesana sampai jam satu siang. Habis dari RSUD keliling ke Polres," katanya.

Kekurangan surat suara
Sementara itu, di Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan,  kekurangan ratusan surat suara. KPU Sumsel hanya menyediakan 106 Surat suara, sedangkan petugas dan pasien berlebih.

Ketua TPS 37, A Rohim mengatakan bahwa dari 106 surat suara tersebut, 94 surat suara telah digunakan oleh warga sekitar (bukan pasien) yang telah terdaftar di DPT.

"Kertas suara dari KPU hanya 106, sementara 94 surat suara telah dipakai warga kelurahan Sekip Jaya yang sudah terdaftar. Jadi disini, hanya 12 surat suara yang dipakai pasien," kata A. Rohim.

Akibatnya, ratusan pasien serta keluarga pasien yang berada di RSMH terancam tidak dapat menyalurkan hak suara mereka.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Dia mengatakan, Pemilu kali ini tidak seperti sebelum. Pemilu hari ini menggunakan sistem keliling. "Jika ada pasein yang membawa A5, panitia  akan mendatangi ruang si pasein, di mana pasien dirawat," kata Rohim.

Sementara itu Marti, seorang pasein RSMH mengaku kecewa tidak bisa memilih dalam pemilih pemilu Pileg hari ini.

Ia mengakui, tidak bisa memilih karena tidak membawa undangan dan hanya membawa KTP dan Kartu Keluarga.

Di Padang, Sumatera Barat, sekitar 1.400 pasien dan petugas Rumah Sakit Umum Pusat M. Djamil juga tidak bisa memilih. Sebab, data mereka tidak sampai di Komisi Pemilihan Umum untuk pengurusan syarat A5.

Jumlah warga tersebut merupakan perkiraan Pejabat Humas RSUP M. Djamil Gustafianof.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Dia mengatakan, pasien yang ada di rumah sakit hari ini sekitar 300 orang. Masing-masing pasien dijaga oleh dua orang keluarga dengan jumlah 600 orang. Kemudian, jumlah itu ditambah dengan petugas yang piket hari ini 200 orang dan karyawan outsourcing 300 orang. "Itu estimasi sementara," katanya.

Menurut Gustafianof, ia telah berkoordinasi dengan KPU. Namun, surat edaran untuk mengajukan data warga yang ada di M. Djamil baru datang pada 2 April. "Sedangkan di dalam surat itu, batas waktu akhir untuk penyerahan datanya tanggal 27 Maret. Suratnya baru datang 2 April," ujarnya.

Ketua KPU Padang Alison membantah hal itu. Alison mengatakan, KPU sudah meminta data ke pihak RSUP M. Djamil jauh-jauh hari. "Kita sudah minta pihak (RSUP) M. DJamil agar mengirimkan data pasien dan petugas tanggal 9 April ini sejak 15 hari sebelum hari H. Tetapi, data itu tidak kunjung datang."

Alison mengatakan, memang tidak ada TPS khusus di M. Djamil. Warga yang ada di dalamnya bisa mencoblos ke TPS terdekat yang berjarak lebih kurang 50 meter.

"Tapi bagaimana mereka bisa memilih. Kartu A5-nya tidak ada di urus. Kalau kita datangkan juga TPS berjalan ke sana, nanti kita disalahkan juga," katanya. (asp)

ilustrasi kelopak mata

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Pakai lensa kontak dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna seperti lebih ringan dan jarak pandang lebih luas.  Namun pemilihan lensa kontak yang salah bisa iritasi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024