Incumbent dan Penantang Bersaing Ketat di Dapil Aceh I

Ikrar pemilu damai di Aceh.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVAnews - Tujuh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 kembali maju sebagai calon anggota legislatif pemilihan umum 2014 di daerah pemilihan Nangroe Aceh Darussalam I. Sebagian dari mereka, bahkan telah menjadi caleg terpilih dari dapil itu dua kali.

Pertarungan di daerah pemilihan ini bakal keras karena mereka berhadapan dengan pendatang baru yang tak kalah kelas.

Nangroe Aceh Darussalam. Terletak di ujung utara Pulau Sumatera. Luas wilayahnya mencapai 58.375.63 km2. Di pemilu ini,  Aceh dibagi menjadi dua daerah pemilihan. Dapil Aceh I dan Aceh II.

Dapil Aceh I meliputi wilayah Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Besar, Pidie, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie Jaya, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, dan Kota Sabulussalam.

Di dapil Aceh I ini para calegnya dari bermacam-macam latar belakang, dan ada juga caleg yang sudah duduk di legislatif pada periode ini dan kembali maju (Incumbent).

Berikut profil beberapa caleg baru dan incumbent dari masing-masing partai politik yang mendaftar di dapil Aceh I :

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

1.    Bachtiar Aly

Guru besar Universitas Indonesia ini lahir di Banda Aceh 21 Desember 1949. Dia menamatkan pendidikannya di Universitaet Muenster Jerman pada tahun 1983 dan berhasil mendapatkan gelar Doktor der Philosophie (Dr. Phil). Bachtiar Aly saat ini menjadi Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan menjadi pengurus forum Duta Besar RI. Pakar komunikasi politik juga pernah menjadi Ketua Dewan Guru Besar  di FISIP UI, dan di tahun 2002 – 2005 menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Mesir. Bachtiar Aly juga aktif dalam menulis buku terutama di bidang komunikasi. Prestasi yang pernah diraih diantaranya berhasil membangun Rumah Indonesia dan memberikan pembinaan bagi 4.488 orang masyarakat Indonesia di Mesir dengan baik. Di Pemilu 2014, Bachtiar Aly menjadi calon anggota legislatif untuk tempat kelahirannya maju dari Partai Nasdem dengan nomor urut 1.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

2.    Teuku Pribadi

Ayah dari 3 orang anak ini maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Nasdem dengan nomor urut 2. Teuku Pribadi lahir di Banda Aceh, 19 Januari 1950, di tahun 2006 – 2007 menjabat sebagai pejabat bupati di Aceh Utara, dan di tahun 2011 – 2013 ia dipercayai juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Aceh. Penggemar klub sepakbola Chelsea ini pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Karya Satria, Masa Bhakti di Jakarta.

3.    Desi Fitriani

Mansory Sulap Vespa Elettrica Menjadi Skuter Mewah

Desi Fitriani adalah seorang jurnalis Indonesia, karirnya dimulai sebagai wartawan di Lampung Post, yang kemudian pindah ke Media Indonesia, dan terakhir Desi Fitriani menjadi seorang reporter di Metro TV dari tahun 2001-2013. Di kalangan teman-teman sesama jurnalis, Desi Fitriani dijuluki wartawan spesialis medan-medan sulit. Ketika terjadi konflik berkepanjangan di Timor Leste yang dimulai sejak 2006 hingga tertembaknya Presiden Ramos Horta pada 11 Februari lalu, Desi Fitriani adalah orang yang dipercaya meliput ke sana. Setelah 15 tahun menjadi jurnalis, di tahun 2014 ini Desi menjadi caleg dari Partai Nasdem nomor urut 3 untuk dapil Aceh I.

4.    Taf Haikal

Taf Haikal yang bernama lengkap Teuku Achmad Fuad Haikal lahir di Bakongan Aceh 44 tahun lalu. Taf Haikal menempuh pendidikan SD hingga SMA di Banda Aceh, dan Fakultas Hukum (ekstensi) Universitas Syiah Kuala. Ayah dari tiga putri pernah menjadi Anggota Tim Dana Tanggap Darurat (DTD) Aceh, PEMDA Aceh tahun 2001-2002, menjadi Dewan Daerah Walhi Aceh periode 1997-2005, dan Direktur Eksekutif Forum LSM Aceh periode Mei 2003-Mei 2006. Walaupun gagal di Pemilu 2009 , Taf Haikal yang kala itu mewakili PAN sekarang kembali maju dengan partai yang berbeda yaitu Nasdem, dengan nomor urut 4 Taf Haikal bertarung di pemilu 2014 untuk dapil Aceh I.

5.    M. Nasir Djamil

Anggota DPR fraksi PKS ini kembali maju untuk ketiga kalinya menjadi anggota legislatif di periode 2014-2019 dengan daerah pemilihan Aceh I dan nomor urut 1. Sebelumnya M. Nasir Djamil juga menjadi anggota DPR di periode 2004-2009. Ia saat ini bertanggungjawab sebagai anggota Komisi III yang membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III. Kandidat Master Ilmu Politik Universitas Nasional ini dulu juga berprofesi sebagai wartawan dan menjadi anggota legislatif DPRD NAD di tahun 1999-2004. Ketika meninggalkan kursi DPRD NAD, ia satu-satunya perwakilan Fraksi PKS di kursi Dewan yang menolak pesangon sebesar Rp 75 juta. Ia juga satu-satunya anggota dewan yang berani menolak Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Gubernur NAD, Abdullah Puteh, yang terlibat kasus korupsi APBD.

6.    Sayed Fuad Zakaria

Sayed Fuad Zakaria lahir di Banda Aceh 31 Oktober 1960, saat ini ia menjadi anggota DPR dan duduk sebagai wakil ketua Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, badan nasional penanggulangan bencana, badan amil zakat nasional, komisi perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Sayed merupakan politisi Golkar yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD I Aceh selama 2 periode dan Ketua DPD Partai Golkar Aceh. Alumni Fakultas Ekonomi Unsyiah ini mewakili Partai Golkar menjadi caleg dengan nomor urut 1 di dapil Aceh I.

7.    Muntasir Hamid

Master Hukum dari Lemhanas RI ini adalah Ketua DPD II Aceh Partai Golkar. Pria kelahiran 23 November 1963 ini pernah mendapatkan penghargaan Asean Executive Golden Award pada tahun 2001, dan mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari California University di tahun 2003. Sempat mau membelot dari Partai Golkar karena menolak pencapresan Aburizal Bakrie, Muntasir Hamid akhirnya tetap maju sebagai caleg dari partai Golkar dengan nomor urut 5.

8.    Zainal Sabri

Zainal Sabri lahir di Meulaboh 30 April 1949, mempunyai 5 anak dan pernah menjadi PNS dari tahun 1970-2007. Ketua DPD Partai Gerindra Aceh ini menyelesaikan pendidikan magister managementnya di Unsyiah, Banda Aceh tahun 2002. Zainal Sabri pernah menjadi Pejabat Bupati Kabupaten Nagan Raya provinsi Aceh dari tahun 2005 sampai 2006. Saat ini Zainal Sabri menjadi seorang wiraswasta dan maju sebgai caleg dari Partai Gerindra untuk dapil Aceh I dengan nomor urut 1.

9.    Teuku Riefky Harsya

Teuku Riefky Harsya adalah lulusan magister Manajemen Gas Fakultas Teknik UI, saat ini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VIII yang menangani membidangi agama, sosial, badan nasional penanggulangan bencana, badan amil zakat nasional, komisi perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Ini adalah ketiga kalinya ia maju sebagai caleg, setelah menjadi anggota legislatif di dua periode sebelumnya. Di periode sebelumnya ia masuk dalam komisi VII DPR RI, saat ini juga ia menjadi komisaris Uninet Media Sakti yang bergerak di bidang provider internet, dan Wakil Ketua Komite Tetap kegiatan Hulu Migas di KADIN. Ketua Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat ini menjadi caleg dari Partai Demokrat nomor urut 1 di dapil Aceh I.

10.    Nova Iriansyah

Anggota legislatif periode 2009-2014 ini menjadi caleg untuk tanah kelahirannya yaitu dapil Aceh I dengan nomor urut 2 dan kembali mewakili Partai Demokrat. Di DPR, ia diberikan tanggung jawab untuk melakukan fungsi-fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan di Komisi V. Nova Iriansyah menyelesaikan kuliah sarjananya di ITS Surabaya dan pasca sarjananya di ITB Bandung  jurusan Teknik Arsitektur. Nova Iriansyah di partai Demokrat menjabat sebagai Ketua Departemen Perindustrian dan pernah menjadi Pelaksana harian Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat provinsi Aceh.

11.    M. Ali Yakob

Incumbent lainnya yang kembali maju sebagai caleg untuk periode selanjutnya adalah M. Ali Yakob. Pria kelahiran Banda Aceh 1 Desember 1953 saat ini duduk di komisi IV yang membidangi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan. M. Ali Yakob juga menjadi Wakil Sekretaris Fraksi Demokrat MPR RI dari tahun 2012 sampai sekarang. Ia pernah tergabung dalam tim perumus UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, DPR Aceh. Ketua Departemen Ristek DPP Partai Demokrat ini menjadi caleg dengan nomor urut 4 mewakili Partai Demokrat untuk dapil Aceh I.

12.    Sayed Mustafa Usab

Partai Amanat Nasional (PAN) kembali menjadikan Sayed Mustafa Usab sebagai caleg dari dapil Aceh I. Ia menjadi anggota DPR pada tahun 2012 karena menggantikan Azwar Abubakar yang menjadi Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.. di pemilu 2014 kali ini Sayed Mustafa Usab maju sebagai caleg dengan nomor urut 4. Sayed Mustafa Usab pernah menjadi koordinator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di tahun 1999 sampai 2004, serta menjadi staff ahli di Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Aceh. Sayed Mustafa Usab juga masih terdaftar sebagai dosen di STIA Pelita Nusantara Nagan Raya.

13.    Syafruddin Ngulma Simeulue

Syafruddin Ngulma Simeulue lahir di Aceh 17 Desember 1957, ayah dari 3 orang anak ini mempunyai rekam jejak panjang di bidang lingkungan hidup, ia sangat sering memberikan komentar seputar kondisi lingkungan hidup di Jawa Timur. Di tahun 2007 Syafruddin direkomendasikan oleh Direktur Walhi Jawa Timur dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya sebagai anggota Komnas HAM periode 2007-2012. Syafruddin pernah tercatat sebagai aktivis Yayasan Indonesia Hijau, Walhi Jawa Timur, Peduli Indonesia, Jaker PO, sampai BIOCert. Sekarang Syafruddin menjadi caleg dari PAN untuk dapil Aceh I dengan nomor urut 5.

14.    Tgk. H. Mohd Faisal Amin

Caleg dari PPP ini sebelumnya sudah menjadi anggota legislatif di periode 2009-2014. Pria kelahiran 52 tahun lalui ini pernah menjabat sebagai Anggota DPRA NAD dari tahun 1999 – 2009. Tgk.H. Mohd Faisal Amin di partai yang mengusungnya yaitu PPP menjabat sebagai Ketua DPW dari tahun 2006 sampai sekarang. Di Aceh ia pernah menjadi Ketua GMPI dan aktif di Persatuan TarbiyahIslamiyah (PERTI), bahkan sekarang ia menjabat sebagai Ketua Umum DPP PERTI. Di Pemilu 2014 ia maju sebagai caleg nomor urut 1 di dapil Aceh I mewakili PPP.


Laporan: Meisyanti Hutagaol

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya