Hormati Hari Raya Nyepi, Golkar Bali Kampanye Blusukan

Umat Hindu bersiap rayakan Nyepi
Sumber :
  • ANTARA/ Andika Betha
VIVAnews
5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes
- Menjelang perayaan hari raya Nyepi, Partai Golkar dan Demokrat memilih untuk tak menggelar kampanye terbuka dalam bentuk rapat umum.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Ketua DPD Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, menuturkan partainya lebih memilih kampanye
Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden
blusukan menemui langsung warga masyarakat ketimbang menggelar kampanye akbar. Menurut dia, pola kampanye akbar sudah tidak efektif.

"Kami tidak menggelar kampanye akbar karena kami nilai tidak efektif," katanya di Bali, Selasa 18 Maret 2014.


Ia menampik jika kampanye
blusukan
meniru gaya Joko Widodo alias Jokowi, capres PDIP. "Jauh sebelum Jokowi melakukan itu, saya sudah lebih dulu berada di tengah masyarakat," kata dia.


Sudikerta sendiri enggan mengomentari lebih jauh pencapresan Jokowi oleh PDIP. "Saya tidak mau mengomentari pencapresan Jokowi. Saya hanya berhak mengomentari pencapresan ARB (Aburizal Bakrie)," kata Sudikerta.


Sudikerta meyakinkan jika pencapresan Jokowi oleh PDIP tak membawa dampak berarti bagi perubahan strategi politik Partai Golkar. "Kami yakinkan jika kami tak ada perubahan strategi kampanye," kata Wakil Gubernur Bali itu.


Yang jelas, sambung Sudikerta, strategi politik yang telah dirancangnya tak mengalami perubahan yakni seluruh kader wajib berada di tengah warga masyarakat. "Jadi, semua kader harus berada di tengah masyarakat di manapun dia berada di masing-masing dapilnya," ujarnya.


Untuk itu, Sudikerta sudah menginstruksikan semua calegnya untuk berada di tengah-tengah masyarakat, langsung berkomunikasi kepada pedagang pasar dan kepada pekerja dan komponen lainnya.


Hal senada disampaikan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta. Bagi dia, pencapresan Jokowi bukan hal yang istimewa. Ia mengaku sudah melihat gejala pencapresan Jokowi sejak jauh hari.


Namun, dengan bahasa sedikit menyindir, Mudarta mengakui jika Jokowi sosok pemimpin muda spektakuler. "Pencapresan Jokowi itu spektakuler. Bagaimana tidak, belum selesai membangun Solo kala menjadi Wali Kota Solo sudah jadi gubernur. Janjinya sebagai Gubernur DKI Jakarta belum ditepati, sekarang sudah menjadi calon presiden. Luar biasa itu," sindir Mudarta.


Mudarta mengaku tak gentar dengan Jokowi
Effect
. Di Bali, ia optimistis Demokrat akan ke luar sebagai pemenang. Mudarta juga meyakinkan jika tak ada perubahan strategi politik yang dirancang dalam merebut simpati publik setelah pencapresan Jokowi dideklarasikan.


"Kita tidak pernah ada perubahan strategi politik. Tidak terpengaruh dengan pencapresan Jokowi," kata politisi muda asal Jembrana itu. Menurut dia, Demokrat tetap mengedepankan kampanye
door to door
. Alasannya, selain lebih efektif menyentuh hati pemilik suara, hal itu juga karena partainya tak ingin merusak suasana menjelang hari raya suci bagi umat Hindu Bali, Nyepi.


"Rakyat yang berdaulat. Jadi kami ingin mata bertemu mata. Tidak ada kepalsuan. Banyak calon yang datang lima tahun sekali. Setelah jadi menghilang. Maka, metodenya kita ubah," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya