- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui soal laporan Wikileaks yang menyebut Ani Yudhoyono memiliki andil besar terhadap kebijakan di istana, termasuk menyingkirkan Jusuf Kalla di pemilihan presiden 2009 lalu.
Kendati tak tahu soal laporan situs pembocor itu, JK mengatakan selama menjabat wakil presiden periode 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ia memang tidak terlalu dekat dengan ibu negara, Ani Yudhoyono.
"Saya tidak pernah berkomunikasi dengan ibu negara soal dinas, jadi saya tidak tahu," kata JK, saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin 16 Desember 2013. Ia hanya berhubungan dengan ibu negara untuk masalah sosial.
"Jadi tidak ada tentang politik," imbuhnya.
JK kembali menegaskan, bahwa Ia tidak mengetahui pengaruh Ani Yudhoyono terhadap kebijakan di Istana, seperti yang diungkap beberapa media di Australia. Tapi JK menilai, adalah hal yang wajar bila seorang ibu negara memberikan masukan atau informasi kepada suaminya.
"Sebenarnya suami istri atau apapun, apakah dia staf atau pejabat, sekaligus presiden, itu biasa saja. Istri juga kan mendengarkan informasi dari masyarakat, mungkin maksudnya hanya memberikan infomasi dari masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya laman Wikileaks membeberkan kabel diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat terkait dinamika politik di Indonesia. Dalam kabel tertanggal 17 Oktober 2007 itu, Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron Hume mengatakan bahwa Ibu Negara punya andil besar dalam menguntungkan kawan-kawannya dan menyingkirkan musuh-musuhnya, termasuk wakil presiden kala itu, Jusuf Kalla.
Dikatakan dalam laporan tersebut, Ani dan JK tidak akrab dan dingin. Lantas, Ani melakukan cara agar SBY tidak lagi disandingkan dengan JK dalam pemilu 2009.
"Ibu Negara membenci Wakil Presiden dan melancarkan kampanye yang-tidak-terlalu-rahasia untuk menggantikannya pada pemilu 2009. Wakil Presiden sepertinya tidak minat untuk memperbaiki hubungan dengannya," tulis Hume dalam laporan itu.
JuruBicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha telah membantah tudingan Ibu Negara Ani Yudhoyono berperan penting dalam kebijakan pemerintah dan ikut menentukan formasi kabinet. Menurut Julian, tudingan yang dirilis media Australia itu sangat tidak mendasar.
"Tidak penting untuk ditanggapi. Karena itu isu yang tidak kita ketahui, tidak berdasarkan sesuatu yang sifatnya formal atau secara hukum bisa dipertanggungjawabkan," kata Julian di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Minggu 15 Desember 2013. (adi)
Areum Eks T-ARA Akhirnya Putus dengan Pacarnya Usai Menimbulkan Kontroversi
Areum eks T-ARA baru-baru ini dikabarkan telah mengakhiri hubungan dengan pacarnya setelah beberapa peristiwa dramatis yang mencakup upaya bunuh diri dan kontroversi.
