Gerindra Bawa Bukti 3,7 Juta Pemilih Bermasalah ke KPU

Gerindra membawa bukti daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah
Sumber :
  • VIVAnews/ Syahrul Ansyari
VIVAnews
Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan 
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengklaim menemukan 3.750.231 data pemilih bermasalah di dalam daftar pemilih tetap (DPT). Gerindra membawa bukti-bukti itu dengan sebuah mobil boks beserta nota protes atau somasi kepada Komisi Pemilihan Umum.

Ramalan Zodiak Kamis 25 April 2024, Libra Lajang Bertemu Seseorang Istimewa

"Ada satu orang, tanggal lahir sama, alamat sama, jenis kelamin sama, tetapi memiliki beberapa NIK dan semua NIK itu terdaftar dalam DPT," kata Ketua Bidang Advokasi Gerindra, Habiburokhman. "Jadi variasinya ada yang satu orang dua NIK, tiga NIK, empat NIK, lima NIK," katanya ditemui di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 19 November 2013.
Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024


Habiburokhman menilai persoalan tersebut tidak masuk akal. Dia pun meminta KPU untuk bertanggung jawab, dan menindaklanjutinya dengan mengecek langsung ke lapangan. "Membersihkan DPT bermasalah itu dalam waktu sepuluh kali dua puluh empat jam. Terhitung setelah nota protes ini kami sampaikan. Saya pikir tidak akan sulit," ujarnya.


Habiburokhman melanjutkan pemilih yang memiliki banyak NIK di atas tersebar di 17 kabupaten kota di Indonesia. Ia menegaskan bahwa data tersebut di luar 10,4 juta DPT tanpa NIK.


"Ini bukti klaim kami tanggal 4 November 2013 yang lalu. Yang jelas kami minta KPU benahi permasalahan ini. Jangan sampai nanti Kemendagri-KPU lempar tanggung jawab," jelasnya.


Untuk hari ini, Habiburokhman mengakui belum membawa seluruh data bermasalah ke KPU. Terlihat dari mobil box yang tidak sepenuhnya terisi berkas atau dokumen. Namun, ia berjanji akan menyerahkan segera setelah tahap pertama ini. "Ini 400 ribuan. Kami serahkan secara bertahap. KPU buka sampai malam, kami lagi cetak," tuturnya.


Waspada Pemilih Hantu


Gerindra menilai belum tuntasnya daftar pemilih tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai hari ini berpotensi melahirkan pemilih-pemilih hantu. "DPT bermasalah ini sangat signifikan untuk mempengaruhi hasil pemilu legislatif yang jumlah peserta pemilunya sangat sedikit," kata Habiburokhman.


Menurut Habiburokhman, setidaknya ada 14,1 juta data bermasalah dan berpotensi menjadi pemilih hantu. Jumlah tersebut berasal dari 10,4 juta data pemilih tak memiliki nomor induk kependudukan (NIK), dan 3.750.231 data pemilih yang memiliki NIK lebih dari satu. "Jika dikonversi menjadi kursi DPR RI maka angka tersebut setara dengan 64 kursi," terangnya.


Habiburokhman melanjutkan dengan tambahan 64 kursi dari Ghost Voters, sebuah partai politik yang tadinya hanya meraih 10 persen suara bisa langsung menjadi pemenang pemilu. Selain itu, mereka juga bisa mengusung calon presiden (capres) sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain karena suaranya melonjak menjadi lebih dari 20 persen.


"Kami sudah menyampaikan kekhawatiran bahwa permasalahan DPT bukan saja persoalan 10,4 juta pemilih tanpa NIK tetapi juga masalah lain terkait potensi pemilih ganda," ucapnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya