Sumber :
- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menemukan puluhan juta daftar pemilih bermasalah di seluruh wilayah Indonesia khususnya daerah yang padat penduduk dan pemilih. Oleh karena itu, mereka meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar tidak buru-buru menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Ada 20,3 juta yang masih bermasalah versi kami, seluruh Indonesia, sehingga lebih baik memang semua pihak duduk bersama," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristanto di Gedung KPU, Rabu, 23 Oktober 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Ada 20,3 juta yang masih bermasalah versi kami, seluruh Indonesia, sehingga lebih baik memang semua pihak duduk bersama," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristanto di Gedung KPU, Rabu, 23 Oktober 2013.
Hasto mengungkapkan partainya sudah membentuk tim khusus untuk mengkaji persoalan DPT yang dipimpin Arif Wibowo yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Dia menyatakan PDIP tidak ingin DPT dijadikan alat pemenangan pemilu oleh pihak-pihak yang ingin mempertahankan kekuasaan.
"Kami punya data lengkap, dari kajian Pak Arif Wibowo. Ini data-data yang kami bawa ke KPU hari ini. Begitu banyak persoalan-persoalan DPT yang memang sangat mencemaskan," jelasnya.
Hasto menambahkan periode ke depan adalah periode transisi kepemimpinan yang sangat menentukan. Dia berharap proses pergantian kepemimpinan baik dalam pemilu legislatif dan presiden 2014 bisa dijamin dengan adanya DPT yang benar-benar menjadi fundamen pemilu jujur dan adil.
"Jadi masih dimungkinkan (diperbaiki) sekiranya kita sama-sama punya niat baik untuk menjaga kualitas demokrasi," tuturnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hasto mengungkapkan partainya sudah membentuk tim khusus untuk mengkaji persoalan DPT yang dipimpin Arif Wibowo yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Dia menyatakan PDIP tidak ingin DPT dijadikan alat pemenangan pemilu oleh pihak-pihak yang ingin mempertahankan kekuasaan.
