Aburizal: Ada Pelajaran di Balik Kasus Shutdown Amerika Serikat

Aburizal Bakrie Menjadi Pembicara Pada Kuliah Umum
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Minggu 20 Oktober 2013, memetik hikmah dan pelajaran berharga dari krisis politik di Amerika Serikat yang populer disebut “shutdown.” Menurutnya, krisis politik – yang kini telah berakhir – antara Senat dengan Kongres AS itu mengandung hikmah betapa negosiasi politik harus diutamakan demi mencari solusi bersama.

“Hikmah dari kasus shutdown pemerintah Amerika Serikat itu bahwa dalam berpolitik, dalam memperjuangkan suatu kebijakan, prinsip-prinsip politik harus dipegang teguh,” kata calon presiden dari Partai Golkar untuk Pemilu 2014 itu.

Namun, demikian dalam negosiasi politik, semua pihak harus mengedepankan konsensus dan semangat untuk mencari jalan keluar, bukan semangat untuk saling menyandera dan membuat jalan buntu. Hal itu, menurut Aburizal, relevan dengan Partai Golkar yang selama ini dikenal sebagai kekuatan politik yang senantiasa mengedepankan upaya mencapai konsensus dalam dinamika politik bangsa.

“Itulah hakikat keberadaan Partai Golkar sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Aburizal pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-49 Partai Golkar di kantor pusat Golkar di Jakarta Barat.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Berdampak Internasional

ARB mengatakan, shutdown Amerika Serikat juga berdampak secara ekonomi pada Indonesia, termasuk Eropa dan Asia. Hal yang sama juga bisa terjadi kalau Indonesia mengalami krisis politik-ekonomi serupa di AS. Dampaknya tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga ke negara-negara lain, terutama negara di kawasan Asia Tenggara.

Namun demikian, ARB mengatakan bukan berarti kebijakan pemerintah Indonesia harus bergantung pada negara lain. Kebijakan tetap harus berorientasi dan berpihak pada rakyat sendiri, bukan menyesuaikan dengan kepentingan asing.

“Kita juga harus menghentikan derasnya arus barang impor yang kelewat batas, serta merumuskan peran asing yang sesuai dengan kebutuhan kita, bukan sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu. (ren)

Laporan: Arief Ulyanov

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024