- ANTARA/Wahyu Putro
VIVAnews - Salah satu peserta konvensi calon presiden RI dari Partai Demokrat, Dahlan Iskan, enggan komentar terkait hasil survei dan jajak pembaca yang menyebut dia di urutan pertama.
"Tidak ada komentar tentang survei atau jajak pembaca," ujar Dahlan Iskan usai menjadi pembicara di Seminar Nasional "Peran BUMN dalam Meningkatkan Kewirausahawan Masyarakat" di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Jumat 18 Oktober 2013.
Disinggung soal peluangnya di konvensi, mantan direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu hanya tersenyum dan akan mengikuti perkembangannya. "Sampai sekarang, ya mengikuti saja," katanya.
Dahlan Iskan menduduki peringkat pertama dalam "Jajak Pembaca Nonstop" edisi Oktober 2013, tentang "Siapakah yang paling layak menjadi Presiden 2014".
Dari hasil survei, nama Dahlan disebut memeroleh 21 persen, urutan kedua Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan perolehan 19 persen, ketiga Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, sebesar 18 persen, dan keempat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sebanyak 16 persen.
Kelima, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang memeroleh 11 persen, keenam Ketua DPD RI Irman Gusman 7 persen, ketujuh Mahfud MD mendapat 4 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 3 persen, dan kesembilan Pramono Edhie mendapat 1 persen.
Sementara itu, dari hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) tentang popularitas dan akseptabilitas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, juga menempatkan Dahlan Iskan di posisi teratas dengan 71,2 persen, dan tingkat penerimaan publik (akseptabilitas) juga teratas di angka 48,4 persen.
Di posisi kedua ada Marzuki Alie dengan popularitas 61,7 persen dan akseptabilitasnya 24,8 persen. Popularitas Pramono Edhie Wibowo dengan Anies Baswedan bersaing ketat di urutan ketiga dan empat masing-masing dengan persentase 39,4 persen dan 39,2 persen.
Selanjutnya, akseptabilitas Pramono hanya 12,6 persen, kalah dibanding Anies Baswedan sebesar 18,8 persen. Di urutan berikutnya ada nama Gita Wirjawan, Haryono Isman, Dino Patti Jalal, dan nama lain.
Di sela seminar yang digelar di Fakultas Ekonomi tersebut, Dahkan Iskan mengajak peserta, karyawan, dosen hingga rektor menari dan bergoyang "Chicken Dance".
"Ini untuk penyegaran agar semua selalu semangat dan tidak lemas. Silakan semua ikuti saya," katanya sembari mempraktikkan goyangan yang dipopulerkan kelompok komedi Warkop Dono-Kasino-Indro.
Sebelum menutup acara, Dahlan diminta bernyanyi dan berjoget bersama mahasiswa dengan goyangan khas Fakultas Ekonomi Untag. (art)
