Ruhut Sitompul dan Kursi Ketua Komisi III DPR

Ruhut Sitompul (kiri) bersama Gede Pasek Suardika.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan

VIVAnews - Politisi Ruhut Poltak Sitompul mudah dikenali dari gaya bahasanya yang meledak-ledak dan ceplas-ceplos. Tak jarang, Ruhut terlibat adu mulut gara-gara gaya bahasanya itu.

Legislator asal Fraksi Demokrat itu kembali menjadi pemberitaan media massa lantaran dia ditunjuk partainya menduduki kursi Ketua Komisi III DPR. Prestasi itu jadi pemberitaan karena sejumlah anggota Komisi bidang Hukum DPR itu tak mau diketuai oleh Ruhut. Mereka meragukan kemampuan Ruhut memimpin komisi tersebut.

Misalnya saja Nasir Djamil, legislator asal PKS. Nasir mengatakan tak pernah melihat Ruhut memimpin rapat di manapun, termasuk di Pansus DPR. "Saya meragukan kepemimpinan Ruhut, jangan sampai apa yang dikhawatirkan sebagian orang bahwa saat Ruhut jadi ketua, maka komisi III menjadi komisi badut, " kata Nasir pedas.

Senada dengan Nasir, anggota komisi III dari Fraksi Hanura Syarifudin Suding menilai sikap beberapa legislator yang menolak Ruhut itu wajar. "Kalau bagi saya pribadi tidak layak (Ruhut pimpin komisi III). Saya tidak layak dipimpin saudara Ruhut Sitompul," kata dia.

Ruhut sendiri optimistis. "Nanti kalau sudah Ruhut pimpin, yang nolak bakal malu sendiri mereka," kata Ruhut.

Dia yakin dengan jam terbangnya yang tinggi dalam dunia hukum bakal sukses memimpin komisi yang bermitra kerja dengan Kejaksaan, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Kementerian Hukum dan HAM itu. Dia justru menilai para penolaknya duduk di pimpinan Komisi III DPR itu karena tidak nyaman akan integritasnya.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi

"Semua tahu integritas aku. Karena semua orang tahu aku kan tidak bisa kompromi. Jangankan partai lain, satu fraksi saja kalau tidak bener, aku sikat," kata Ruhut dengan gayanya yang ceplas-ceplos.

Sebelum ditunjuk secara resmi oleh fraksi, sebetulnya Ruhut pernah sesumbar akan menggantikan Gede Pasek Suardika pada Agustus lalu. Kala itu, Ruhut mengaku akan dilantik menggantikan Pasek pada tanggal 20 Agustus 2013 dan surat dari DPP Partai Demokrat akan dikirim ke Pimpinan DPR.

Ruhut pun mengaku sudah mengantongi restu Ketua Harian PD Syarif Hasan. Dia pun tak ragu mengabarkan pelantikan itu ke rekan sejawatnya di Komisi III. Beberapa legislator pun sempat menyalami dan mengucapkan selamat kepada Ruhut.

Entah apa yang terjadi, Ruhut 'batal' jadi Ketua Komisi III DPR. Dalam rapat 20 Agustus 2013, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso kala itu mengumumkan bahwa tidak ada perubahan posisi Ketua dan Wakil Ketua Komisi III DPR.

Sebelum mengumumkan siapa saja yang menjadi pimpinan Komisi III, Priyo tampak berhati-hati. Sebab, ternyata, keputusan fraksi berbeda dengan isu yang sudah terlanjur berkembang bahwa Ruhut sudah ditunjuk menjadi Ketua Komisi III.

"Dari surat-surat yang ada, setelah saya berbincang dengan ketua DPR (Marzuki Alie), meskipun saya dengar bahwa ada rencana rotasi, dan bahkan secara langsung sudah mendapatkan kabar, tapi kemudian didiskusikan oleh rekan lain termasuk ke ketua. Memang tetap saya harus memilih apa yang tertera di surat resmi yang telah dikirimkan oleh fraksi-fraksi," kata Priyo.

Dari surat pimpinan fraksi yang masuk, kata Priyo, Fraksi Golkar tetap memilih Aziz Syamsudin sebagai Wakil Ketua Komisi III, Fraksi PAN tetap Tjatur Sapto Edi sebagai Wakil Ketua Komisi III, dan Fraksi PKS tetap memilih Al Muzzamil Yusuf sebagai Wakil Ketua Komisi III.

"Dalam surat tertanggal 19 Agustus kemarin, Fraksi Demokrat menugaskan Ketua Komisi III ialah Gede Pasek Swardika," ujar Priyo.

Ketika ditemui usai rapat, Ruhut mengaku tetap yakin jika partainya telah menunjuk dia sebagai Ketua Komisi III. "Nggak ada yang salah. Mungkin belum sampai suratnya. Ojo kesusu. Sabar lah," kata Ruhut kala itu.

Kesabaran Ruhut ini berbuah hasil. 18 September 2013, Ruhut diumumkan sebagai Ketua Komisi III DPR.

Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua bahkan mengaku sudah meminta agarmenjadi lebih arif dan bijaksana karena menjabat Ketua Komisi III.

"Saya sudah bicara dengan Ruhut, dia akan menurunkan gayanya," kata Max.

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5
Zeekr 009 Grand

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport

Mobil MPV ini bukan sembarang minivan, melainkan sebuah istana mini yang memadukan kemewahan, performa, dan teknologi canggih. Bagian belakang kabin dipisahkan dari depan

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024