Sumber :
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVAnews
– Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendeklarasikan organisasi masyarakat Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di kediamannya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu, 15 September 2013.
Anas menyatakan ormas bentukannya ini bukan gerakan perlawanan. “Ini adalah gerakan untuk memajukan dan memuliakan kebudayaan kita, untuk memajukan harmoni sosial dalam Bhinneka Tunggal Ika,” ujar dia.
Baca Juga :
Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat
Baca Juga :
Remaja yang Viral Keroyok Pelajar SMP di Makassar Ditangkap, Ada 5 Pelaku Masih Dibawah Umur
Anas menyatakan ormas bentukannya ini bukan gerakan perlawanan. “Ini adalah gerakan untuk memajukan dan memuliakan kebudayaan kita, untuk memajukan harmoni sosial dalam Bhinneka Tunggal Ika,” ujar dia.
Menurut mantan anggota DPR itu, PPI adalah gerakan anti-berdiam diri dan anti-berpangku tangan. PPI adalah wadah untuk “Memprovokasi potensi anak bangsa untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia.”
“Ini adalah gerakan ikhtiar politik yang bersifat positif. Tidak menghadirkan permusuhan apalagi kebencian terhadap siapapun. Gerakan ini anti-kemarahan,” kata Anas yang sedang menjalani proses hukumnya di KPK terkait kasus gratifikasi Hambalang.
Anas juga mengatakan ormas bentukannya ini bukan gerakan politik. “Rumah ini dipilih karena kesadaran kebersamaan. Pemilihannya bukan lewat penetapan dan tidak lewat konvensi, tapi karena kesadaran bersama,” kata dia.
Acara deklarasi ormas PPI ini dihadiri beberapa kader Partai Demokrat yang selama ini dikenela luas sebagai loyalis Anas, antara lain Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika, Wasekjen Demokrat Saan Mustofa, dan anggota Dewan Pembina Demokrat Achmad Mubarok. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut mantan anggota DPR itu, PPI adalah gerakan anti-berdiam diri dan anti-berpangku tangan. PPI adalah wadah untuk “Memprovokasi potensi anak bangsa untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia.”