Ruhut: Pramono Edhie Beda Tipis dengan SBY

Pramono Edhie Wibowo
Sumber :
  • Antara/ Reno Esnir
VIVAnews
29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya
- Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan dia tidak mengambil posisi netral dalam Konvensi Calon Presiden (capres) yang tengah digelar partainya. Dia mendukung seorang calon, yaitu ipar Presiden SBY dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo.

Kronologi Pengeroyokan 4 Pria di Depan Polres Jakpus yang Dipicu Pemukulan Terhadap Anggota TNI

"Di konvensi, saya tipenya hitam putih. Tidak seperti 10 anggota komite yang independen. Saya dilahirkan memihak. Saya memihak Pak Pramono," kata Ruhut saat mendampingi Pramono bertemu wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 9 September 2013.
Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?


Ruhut mengatakan sosok Pramono tidak berbeda jauh dengan Presiden SBY. "Saya sudah lama kenal Beliau. Jujur saja, beda-beda tipis dengan Pak SBY. Kesantunannya, kebersihannya," dia berpromosi.


Ruhut meminta bantuan media untuk mengekspos Pramono dan meraih posisi RI 1. "Salah kalau berseberangan dengan pers. Saya begini karena pers yang membantu," kata "Poltak Si Raja Minyak", merayu-rayu.


Meskipun saat ini masih rendah, Ruhut hakulyakin elektabilitas Pramono tidak lama lagi akan meningkat. Salah satu indikasinya, kata dia, adalah permintaan dan undangan menjadi pembicara yang begitu banyak, baik dari kampus, ormas, maupun lembaga swadaya masyarakat.


Kerabat SBY


Kepada wartawan, Pramono mengatakan dia tidak memungkiri dirinya adalah anggota keluarga Presiden SBY. Namun, dia merasa hal itu bukan beban untuk maju sebagai calon presiden di Konvensi Partai Demokrat nanti.


"Soal kerabat itu tidak bisa dipisahkan. Masa aku bohong, terus bilang bukan adik iparnya Pak SBY? Nanti dimarahi kakakku yang perempuan," kata Pramono sambil tertawa di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 9 September 2013.


Pramono mengatakan dia tidak masalah jika kekerabatannya dengan SBY itu pada akhirnya memperburuk citranya. Begitu pula, jika ada pihak yang menyanjungnya karena itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu akan menerimanya.


"Masa aku bilang ke SBY, 'Mas, aku
nggak ngaku
adikmu, ya.' Terus aku bagaimana? Lebih buruk, kan? Itu bukan karakter saya--hanya mencari menangnya dan bagusnya saja," kata Pramono.


Pramono meyakini kenyataan bahwa ia adalah adik ipar SBY tidak sepenuhnya merugikan. Menurutnya, ada sisi positif yang akan ia dapatkan. "Pak SBY punya konstituen tidak? Besar tidak? Coba lihat kalau ke daerah, rakyat masih menyambut, lho. Saya adiknya dapat nilai
nggak
, kira-kira?" ucapnya. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya