Gus Sholah Dukung Mahfud Tak Ikut Konvensi Demokrat

Mahfud MD tak ikut konvensi Demokrat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVAnews
Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga
– Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau Gus Sholah mendukung langkah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang menolak menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Gus Sholah setuju dengan pendapat Mahfud yang menilai konvensi belum memiliki aturan jelas. “Kalau dalam sepakbola kan ada divisi utama, ada divisi dua. Itu baru jelas,” kata adik kandung Gus Dur itu di Jakarta, Jumat 30 Agustus 2013.
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui


Gus Sholah melihat Mahfud masih memiliki keinginan untuk kembali ke Partai Kebangkitan Bangsa. Dahulu sebelum Mahfud menjadi hakim konstitusi, ia merupakan politisi PKB dan anggota Fraksi PKB di DPR. “Pak Mahfud punya keterikatan di PKB. Beliau pernah menjadi fungsionaris PKB,” ujar dia.


Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu berharap Mahfud bisa aktif lagi di PKB yang didirikan oleh almarhum Gus Dur. Gus Sholah yakin, apabila Mahfud “pulang” ke PKB, maka partai itu akan mampu memperoleh suara signifikan pada Pemilu 2014.


“PKB juga belum punya calon presiden. Menurut saya, Pak Mahfud butuh PKB, dan PKB butuh Pak Mahfud,” kata Gus Sholah.


Mahfud sendiri memutuskan untuk mundur dari konvensi Demokrat setelah menjalani wawancara pra-konvensi dengan Komite Konvensi. “Setelah saya merenung dan berkonsultasi dengan Allah SWT melalui salat istikharah serta mendiskusikan secara mendalam dengan tim politik saya, maka saya memutuskan untuk tidak mengikuti Konvensi Partai Demokrat,” kata Mahfud di Wisma Kodel Kamis malam.


Mahfud mengatakan, ada pertanyaan di benaknya yang belum terjawab meskipun dia sudah menanyakannya kepada komite konvensi, yaitu mengenai hak dan kewajiban peserta konvensi, terutama setelah konvensi selesai dan pemenangnya sudah ditetapkan.


“Selama ini saya hanya mendengar penjelasan dan jaminan lisan, tanpa ada yang tertulis. Sementara AD/ART Partai Demokrat menentukan mekanisme yang berbeda dengan berbagai penjelasan dan jaminan lisan tersebut,” ujar Mahfud. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya