KPU Larang Pejabat Negara Pasang Iklan Masyarakat

Logo KPU
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir
VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang pejabat negara  memasang iklan layanan masyarakat jelang Pemilu 2014, Kamis 22 Agustus 2013. Aturan tersebut sudah tertuang dalam sebuah Peraturan KPU (PKPU) tentang kampanye.
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa

"Berkaitan dengan peraturan kampanye, kami menegaskan lagi hal-hal penting yang perlu diketahui masyarakat. Misalnya, pejabat negara atau pemerintah tidak boleh memasang iklan layanan masyarakat yang menonjolkan dirinya ketika menyampaikan program institusinya," kata anggota KPU, Sigit Pamungkas, di Gedung KPU, Jakarta.
C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan

Sigit menegaskan, para menteri, anggota DPR, pimpinan DPR/DPRD, yang mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR/DPD ini tidak boleh mempromosikan institusi atau program institusinya dengan menampilkan dirinya dalam iklan layanan masyarakat. Menurutnya, keputusan itu diambil KPU dengan alasan bahwa kompetisi harus berlangsung secara adil. 
Momen Shin Tae-yong Hibur Korea Selatan U-23 Usai Kalah Penalti

"Jadi semua peserta pemilu punya tenaga dan kesempatan yang sama untuk menyampaikan dirinya kepada publik. Dan anggaran negara itu diperuntukkan untuk publik bukan bagi kepentingan sekelompok orang atau partai politik," ujarnya.

Sigit melanjutkan larangan tersebut berlaku efektif enam bulan sebelum hari pemilihan. Bagi pejabat yang melanggar, KPU menyiapkan setidaknya dua sanksi.

"Pertama, terhadap iklan yang ditayangkan di jalan, baliho, spanduk, akan dilakukan penertiban oleh KPU bersama Bawaslu. Kedua, iklan di media elektronik kami akan berkoordinasi dengan KPI supaya peraturan bisa ditegakkan," tuturnya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya