Datangi Muhammadiyah dan NU, Ini Penjelasan ARB

Aburizal Bakrie Saat Perayaan HUT Partai Golkar ke-48
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie selama dua hari terakhir, 6-7 Agustus, mendatangi organisasi islam Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Tapi, Aburizal membantah kedatangannya itu untuk mencari dukungan pada kedua ormas Islam terbesar di Indonesia itu.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

"Tidak ada (cari dukungan), ini ngomongin soal visi Indonesia. Kami silutarahmi dan silaturamal, membahas mengenai masalah bangsa," kata Aburizal di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu 7 Agustus 2013.
Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban


Dalam pertemuan dengan kedua ormas itu, Aburizal memberitahu bahwa Partai Golkar tengah membuat buku road map
visi-misi bangsa menuju tahun 2045. Di mana, visi misi itu akan mulai dijalankan pada 2015-2025 dilanjutkan 2025-2035 serta 2035-2045. "Lengkap, dengan sasaran-sasarannya baik berupa kualitatif maupun kuantitatif," kata dia.


Road map
itu berisi beberapa bidang, misalnya, di sektor ekonomi. Aburizal membuat konsep bahwa pasar-pasar tradisional harus diselamatkan. Pasar-pasar modern jangan didekatkan dengan pasar tradisional. Pasar modern juga tidak boleh berada di pusat kota.


Di bidang pendidikan, Aburizal berharap bisa membuat sekolah gratis untuk masa pendidikan selama 12 tahun. Serta, di bidang infrastruktur, ada pembangunan yang merata di desa-desa.


Di bidang keamanan, Aburizal menilai bahwa harus ada payung politik untuk pihak berwajib. "Jangan sampai ada orang yang mengacungkan parang di depan polisi, lalu polisi menembak, kemudian dia dipecat. Nah ini nanti tidak ada yang melindungi," kata dia.


Aburizal juga menyoroti soal kalangan yang mengaku Islam yang kerap berbuat anarkis. "Juga kita jangan membiarkan masjid yang berbeda dengan kita dibakar, membakar gereja, tawuran mahasiswa. Kita bhineka tunggal ika," ujar dia.


Untuk mewujudkan
road map
itu, Aburizal berharap bisa meminta sekitar 50 orang cedekiawan NU dan Muhammadiyah untuk memberi masukan terhadap visi dan misi untuk Indonesia 2045. "Sehingga nanti dipakai untuk calon presiden sebagai visi dan misinya untuk kemajuan yang lebih baik," kata dia.


Atas permintaan ini, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj menyambut baik dan bersedia memberikan 50 cendekiawannya untuk membahas buku tersebut. "Insyalah NU banyak yang pintar-pintar, tidak hanya kiai-kiai, kami juga punya ISNU (Ikatan Sarjana NU) banyak doktornya," ujar dia.


Sementara, menurut Ketua Umum PP Muhamadiyah, Din Syamsudin, mengamini apa yang dikatakan oleh Aburizal. Memang, kata dia, banyak sekali masalah bangsa ini yang perlu diselesaikan bersama-sama.


"Tak satu kelompokpun bisa menyelesaikan masalah sendirian, harus bersama-sama, dan yang sering kami sebut koalisi sejati, ada sinergi, kemitraan," kata Said.


Jika ingin mendapat masukan dari Muhammadiyah, kata Din, Partai Golkar bisa menyapa warga Muhammadiyah. Tetapi, jangan menggunakan materi, tetapi aspirasi dan nilai-nilainya yang perlu ditampung.


"Bagi muhamadiah, ini lebih pada persoalan paradigma pembangunan yang harus dikoreksi," kata dia.


Jika proses pembuatan visi misi itu sudah selesai, kata Aburizal, dan Partai Gokar menang dalam Pemilu 2014, maka Dewan Perwakilan Rakyat memiliki Garis-garis Bedar Halauan Negara (GBHN).


"Kami lihat nanti setelah pemilu presiden, kalau dari partai Golkar di parlemen memperoleh suara cukup besar, kita mencoba, agar DPR punya GBHN," kata Aburizal.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya