Survei: Masyarakat Ingin Jokowi Selesaikan Tugas Gubernur

Jokowi Dialog Dengan Warga Pasar Baru
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"
- Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi selalu tinggi di antara tokoh-tokoh yang lain dalam pencalonan sebagai presiden 2014. Namun, survei terbaru dari Fokus Survei Indonesia (FSI) menyatakan masyarakat tidak ingin Jokowi menjadi capres.

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

"Masyarakat masih menginginkan Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan program dan janjinya ketika bertarung di Pilgub," kata Direktur FSI, Nelly Rosa Juliana, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 2 Agustus 2013.
Perdana Jajal Action di Film Horor Marni The Story of Wewe Gombel, Frislly Herlind Rasakan Hal Ini


Nelly mengatakan, masyarakat menganggap Jokowi beserta Wakil Gubernurnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum waktunya menyelesaikan persoalan nasional. Sebab, program-program keduanya belum semua terealisasi.


"Baru dalam tatanan perencanaan, seperti mengatasi kemacetan, sungai kotor, penataan pedagang kaki lima (PKL) yang manusiawi dan pembangunan MRT di Jakarta," ujarnya.


Meski demikian, berdasarkan tingkat pengenalan, lanjut Nelly, Jokowi mendapatkan suara yang relatif tinggi yaitu 97,30 persen. Jokowi mengalahkan kandidat lain seperti Mahfud MD, 77,90 persen, Hatta Rajasa 90,6 persen, Jusuf Kalla 91,40 persen, Aburizal Bakrie 90,50 persen dan lainnya.


"Jokowi sangat sering menjadi bahan pemberitaan walaupun hanya sebagai kepala daerah provinsi. Dia selalu menjadi
media darling
," ucapnya.


Sementara, dalam kategori tokoh yang mampu menyelesaikan permasalahan pemerintahan dan persoalan sosial rakyat, FSI menempatkan Prabowo Subianto di urutan teratas dengan 98,7 persen. Kemudian diikuti oleh Megawati Soekarnoputri sebesar 89,5 persen.


"Prabowo dipercaya dapat menyelesaikan keterpurukan ekonomi masyarakat kecil, stabiltas keamanan dalam negeri, bahaya ancaman disintegrasi, serta pemberantasan korupsi," ujarnya.


Survei FSI dilakukan pada 10-28 Juli 2013. Metode yang digunakan adalah wawancara langsung atau tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 10.000 responden dengan
margin of error
sebesar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen.


Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, NAD, Riau, Maluku, Papua yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah.


Sementara itu, sampel berasal dari 21 Provinsi, 200 kabupaten, dan kota yang dibagi dalam 420 kecamatan dan 5.000 kelurahan atau desa yang terdistribusi secara proporsional. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya