Hamzah Haz Dukung Jokowi Jadi Presiden

Hamzah Haz
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
Shayne Pattynama Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia
- Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Hamzah Haz menyambangi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2013. Hamzah Haz datang ke kantor Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB.

Terkuak! Kedermawanan Babe Cabita Diam-diam Beli Baju untuk Anak Panti Asuhan

Wakil Presiden Republik Indonesia yang kesembilan itu mengaku pertemuannya dengan Jokowi untuk membicarakan masalah kerakyatan saja. Kata Hamzah, dirinya hanya ingin mengapresiasi Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan memberikan beberapa wejangan.
Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga


Kata dia, hal itu dilakukan sebagai salah satu timbal balik karena saat PPP menjadi poros tengah dalam perpolitikan Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diusung Jokowi sekarang mendukung partainya.


"Saya hanya bicara soal rakyat sajalah, itu saja. Dulu historisnya waktu di samping poros tengah yang dukung saya dulu adalah PDIP. Nak pak Jokowi adalah bagian dari PDIP, Jadi saya hutang budi dengan beliau, jadi saya datang," kata Hamzah Haz di Balai Kota, Jakarta.


Tetapi ketika ditanya, kedatangannya itu adalah salah satu dukungan partainya kepada Jokowi untuk menjadi capres, Hamzah tak mau menjawab. Tetapi kata dia, secara pribadi dirinya mendukung Jokowi untuk maju dalam pilpres 2014


"Beliau (Jokowi) tidak mau bicara soal itu (Pilpres). Kalau untuk dukungan kenapa tidak. Tapi kalau PPP kan saya bukan PPP lagi, bukan struktur lagi," katanya


Hamzah menuturkan, kedekatan partainya dengan partai Jokowi memang sudah terjalin sejak lama. Kata dia, bahkan Ketua Umum PDIP Megawati sempat meminang dirinya untuk menjadi Wakil Presiden pada saat Megawati menjadi presiden


"Dulu itu mba Mega kan PDIP, minta saya jadi wakil. Saya ingin kan seperti itu, apa yang telah diwariskan oleh PDIP yang dulu kaitannya dengan presiden dan wapresnya ada kaitan antara kekuatan nasionalis dengan kekuatan agama islam," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya