Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVAnews
– Penunjukan politisi PDIP Sidarto Danusubroto sebagai Ketua MPR menggantikan almarhum Taufiq Kiemas telah melalui proses panjang. Megawati Soekarnoputri mempertimbangkan matang-matang serta mendengar berbagai pemikiran dan pendapat yang berkembang di internal maupun eksternal partai.
Sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati punya kewenangan penuh untuk memilih pengganti Taufiq Kiemas. “Tentu saja tidak mudah bagi Bu Mega untuk mencari dan memutuskan siapa Ketua MPR yang akan meneruskan sisa jabatan almarhum Pak Taufiq,” kata Sekretaris Fraksi PDIP untuk MPR, Ahmad Basarah, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 5 Juli 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Prediksi Liga Europa: AS Roma vs AC Milan
Sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati punya kewenangan penuh untuk memilih pengganti Taufiq Kiemas. “Tentu saja tidak mudah bagi Bu Mega untuk mencari dan memutuskan siapa Ketua MPR yang akan meneruskan sisa jabatan almarhum Pak Taufiq,” kata Sekretaris Fraksi PDIP untuk MPR, Ahmad Basarah, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 5 Juli 2013.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, ada beberapa alasan mengapa Megawati akhirnya memilih SIdarto. Pertama, Sidarto memiliki jam terbang tinggi di dunia politik. Ia tergolong paling senior disbanding politisi PDIP lain di DPR. Kedua, Sidarto di internal PDIP menjabat sebagai Ketua Bidang Kehormatan Partai yang memiliki kewenangan menjaga partai.
Ketiga, Sidarto pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Soekarno. “Sebagai ajudan Bung Karno yang secara langsung berhubungan dengan Bung Karno, kami yakin Pak Darto punya kemampuan untuk menyerap dan memahami dengan baik pikiran-pikiran Bung Karno, khususnya empat pilar kebangsaan ini, termasuk soal Pancasila yang dipidatokan Bung Karno,” kata Basarah.
Untuk diketahui, Sidarto merupakan ajudan Presiden Soekarno di masa sulit, yakni saat peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru. Selepas mengawal Bung Karno, Sidarto berkarir di kepolisian dan sempat dua kali menjabat Kapolda. Pensiun dari Polri, Sidarto terjun di bidang swasta. Kemudian pada peralihan Orde Baru ke era reformasi tahun 1998, Sidarto mulai aktif di dunia politik hingga akhirnya menjadi anggota DPR selama tiga periode hingga saat ini.
Presiden sudah tahu
Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari mengatakan pimpinan MPR telah memberitahukan soal penunjukan Ketua MPR yang baru kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Kemarin kami bertemu Presiden untuk menyampaikan informasi soal calon Ketua MPR. Presiden menyambut baik dan gembira dengan figur Pak Sidarto Danusubroto,” kata Hajriyanto.
Penunjukan Sidarto sebagai Ketua MPR, menurut politisi Golkar itu, juga disambut baik oleh sejumlah pimpinan partai politik yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pemerintah (Setgab). “Pimpinan MPR dan seluruh fraksi memiliki optimisme besar bahwa kepemimpinan Pak Sidarto akan berhasil dengan baik dalam melanjutkan program almarhum Taufiq Kiemas,” kata Hajriyanto.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, ada beberapa alasan mengapa Megawati akhirnya memilih SIdarto. Pertama, Sidarto memiliki jam terbang tinggi di dunia politik. Ia tergolong paling senior disbanding politisi PDIP lain di DPR. Kedua, Sidarto di internal PDIP menjabat sebagai Ketua Bidang Kehormatan Partai yang memiliki kewenangan menjaga partai.
