Sukardi Rinakit: Kasus Luthfi Perosotkan PKS

Sidang perdana Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews
Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral
- Peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit, memprediksi suara PKS akan turun sampai 5 persen dalam pemilu 2014. Sukardi menilai masalah korupsi mantan Presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq, tetap mempengaruhi elektabilitas partai tersebut.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

"Susah recovery dalam 1 tahun untuk mencapai 7 persen lebih," kata Sukardi di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis 27 Juni 2013.
Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah


Sukardi mengakui kandidat-kandidar yang diusung PKS mampu keluar sebagai pemenang di sejumlah pilkada. Meskipun demikian, ia menegaskan kondisi itu tidak berkorelasi dengan nasib partai dalam pemilu yang berskala nasional baik legislasi maupun presiden.


"Meskipun banyak kepala daerah dari PKS tidak jaminan suara PKS di 2014 bakal naik. Itu karena politik kita itu politik figur, individu. Jadi, kepala daerah itu individu, dipilih karena baik tapi disuruh pilih partai belum tentu mau. Mereka punya pilihan sendiri," ujarnya.


Sementara itu, Direktur Indonesia Research Centre (IRC) Agus Sudibjo mengatakan, PKS merupakan salah satu partai yang memiliki kader-kader yang solid. Namun demikian, hal itu kemudian dihadapkan dengan kasus korupsi yang menyeret pimpinan terasnya.


"PKS sekarang sedang diuji apakah mereka bisa mempertahankan elektabilitas. Saya lihat target PKS itu bukan mempertahankan, tapi menambah pemilih potensial," jelasnya.


Dalam penelitian IRC terbaru, PKS menempati urutan kedelapan dengan angka elektabilitas 2,8 persen. Posisi PKS tersebut berada di bawah Partai Hanura dengan elektabilitas mencapai 4,0 dan Partai Nasdem 4,5 persen.


Satu partai yang memiliki elektabilitas sama dengan PKS adalah PAN dan PKB. PKS hanya unggul atas partai-partai seperti PPP 2,4 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,3 persen.


Sementara, posisi teratas diraih oleh PDI Perjuangan dengan 14,7 persen. Kemudian diikuti oleh Partai Golkar 12,2 persen, Partai Gerindra 11,1 persen, Partai Demokrat 7,5 persen.


Untuk diketahui, survei IRC diadakan pada bulan Mei 2013 melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Metode penarikan sample yang digunakan adalah multistage random sampling. Sementara itu, jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 1.800 orang dengan margin of error 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya