KPU Coret Partai Tak Penuhi Kuota 30 Persen Perempuan

Direktur Eksekutif Cetro, Hadar Navis Gumay
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mencoret partai politik peserta Pemilu 2014, jika tidak memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di seluruh daerah pemilihan.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Berdasarkan dokumen pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) DPR di KPU, sebanyak enam parpol belum memenuhi persyaratan 30 persen itu. Enam parpol tersebut antara lain PKS, PKB, PBB, PKPI, PPP, dan PDIP.
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan


"Kalau tidak memenuhi kuota akan dicoret dari pemilihan di dapil tersebut," ujar Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Minggu, 12 Mei 2013.


Hadar mengatakan pihaknya memberi waktu mulai 9 - 22 Mei 2013 untuk memenuhi persyaratan administrasi bacaleg tersebut. "Makanya waktu seminggu ini akan menjadi sangat penting bagi KPU," katanya.


Mengenai kesalahan keterangan jenis kelamin dalam daftar bacaleg, Hadar mengatakan KPU akan lebih teliti dalam memverifikasi data itu.


KPU juga akan memverifikasi jenis kelamin bacaleg dari foto, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Tanda Anggota, dan dokumen pendukung lainnya.


"Itu kami akan lebih teliti lagi. Catatan ini akan kami ambil, nanti akan saya cek. Katanya di Dapil NTB banyak. Jangan-jangan petugas KPU-nya tidak bisa membedakan lelaki dan perempuan dari nama," tegas dia.


Sebelumnya, Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menemukan masih adanya data bacaleg yang salah dalam keterangan jenis kelamin. Nama bacaleg perempuan ditulis dengan jenis kelamin laki-laki, atau sebaliknya.


"Misalnya nama Dita Indah Sari ditulis dengan keterangan laki-laki," ujar Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini.


Titi mengatakan kesalahan keterangan jenis kelamin tersebut ditemukan di PKB dan Partai Demokrat, jumlahnya sekitar 15-20 orang lebih.


"Yang paling banyak itu di PKB. Demokrat juga ada," ungkap dia.


Perludem mengimbau agar KPU tidak meloloskan bacaleg yang berkasnya tidak lengkap, dan masih mencantumkan kesalahan-kesalahan kecil seperti keterangan jenis kelamin.


"Yang jangan sampai kejadian adalah KPU meloloskan orang-orang yang berkasnya tidak lengkap atau kesalahan-kesalahan seperti ini, karena itu akan merugikan. Komposisi 30 persen juga akan berpengaruh, karena bacaleg perempuan bisa ditulis laki-laki," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya