- Antara/ Kencana
VIVAnews - Politisi muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait mengaku tidak banyak mengeluarkan uang dalam pemilu 2014 mendatang. Tokoh yang akrab disapa Ara ini mengklaim biaya politiknya untuk kampanye tidak sampai Rp2 miliar.
"Pemilu 2009 saya keluar Rp1 miliar. Sedangkan 2014 nambah Rp500 juta. Jadi Rp1,5 miliar," kata Ara usai berdiskusi di kantor KPU, Jakarta, Rabu 1 Mei 2013.
Ara menuturkan modal utamanya menjadi wakil rakyat bukan pada banyak atau sedikitnya uang yang dia miliki. Anggota komisi XI DPR RI tersebut menegaskan kedekatan dengan rakyat atau konstituennya adalah faktor utama keterpilihannya dalam pemilu 2009 yang lalu.
"Saya tidak mengeluarkan banyak uang. Sebab, selama 5 tahun ini, banyak turun ke bawah," ujarnya.
Dalam pemilu 2014, Ara akan bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 9 yaitu Subang, Majalengka dan Sumedang dengan nomor urut pertama. Dia pun optimis kembali mendapat kepercayaan masyarakat.
"Saya akan berjuang bersama caleg-caleg PDI Perjuangan yang lain," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai sistem proporsional terbuka seperti saat ini, sangat tidak adil bagi kader-kader yang ingin menjadi caleg tetapi tidak memiliki biaya untuk kampanye.
Diapun memperkirakan dibandingkan biaya Pemilu 2009. Meski sama-sama berada dalam sistem proporsional terbuka, kata dia, tetapi masa kampanye kali ini memiliki waktu yang cukup lama.
"Ini tidak menguntungkan bagi caleg. Setiap turun ke dapil, nggak mungkin nggak mengeluarkan uang," ujar politisi PDI Perjuangan ini. (eh)