PAN Pastikan Artis Tak Hanya Jadi "Kader Jenggot"

Politisi PAN (dari kiri) Achmad Rubaie, Viva Yoga & Bakri
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari
VIVAnews -
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala
Partai Amanat Nasional (PAN) membantah,
Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan
partainya paling banyak merekrut artis sebagai calon anggota legislatif. Ketua DPP PAN, Viva Yoga Muladi mengatakan, dibanding tahun 2004, Pemilu 2009 caleg artis PN berkurang jauh.
Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

"Saat ini yang paling banyak bukan PAN. Tapi partai politik lain," kata Viva, Jumat 25 April 2013.


Namun, Viva memastikan, artis-artis yang direkrut oleh partai pimpinan Hatta Rajasa ini, tak dimanfaatkan sebagai "kader jenggot" atau kader dadakan untuk mendulang suara. Viva mengklaim, artis itu sudah memenuhi kriteria caleg PAN. "Kriteria seleksi, verifikasi, dan persyaratan," ujar dia.


Viva memastikan, partainya tidak mengandalkan popularitas caleg artis. Sebab, ujar dia, popularitas tidak berbanding lurus dengan elektabilitas.


PAN, imbuhnya, lebih menekankan agar setiap caleg PAN memiliki basis konstituen di dapilnya masing-masing dan bekerja membangun networking serta membuat program-program yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung," ujar dia.


Berikut daftar caleg artis PAN yang disebar di berbagai daerah pemilihan:  Anang Hermansyah di Jawa Timur IV, yakni Kabupaten Lumajang dan Jember, Hengky Kurniawan di Jawa Timur V yaitu Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, Eko Patrio di Jawa Timur VIII yaitu Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Mojokerto.


Ada pula artis yang ditempatkan di Jawa Barat, yakni Desy Ratnasari, melalui daerah pemilihan Jawa Barat IV, yaitu Kota dan Kabupaten Sukabumi, Ikang Fawzi di Jawa Barat I yakni Kota Bandung dan Cimahi, Primus Yustisio melalui Jawa Barat III yakni Bogor dan Cianjur, dan Lucky Hakim di Jawa Barat VI yakni Kota Bekasi dan Depok.


Dua artis lain yakni Dwiki Darmawan ditempatkan di DKI Jakarta II dan Jeremy Thomas melalui daerah pemilihan DKI Jakarta III.


Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung yang mengutip disertasinya sendiri mengatakan, sistem suara terbanyak di pemilu 2014 mengakibatkan caleg tidak lagi bersaing hanya antar partai politik, tetapi antar individu dalam satu partai.


Agar memenangkan persaingan, partai politik menggunakan berbagai cara untuk meraup suara. Termasuk menempatkan kader-kader partai yang lebih sering disebut "kader jenggot". Dampaknya, cara ini justru menurunkan kualitas para legislator di parlemen. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya