Ruhut: Hampir Karam, Demokrat Butuh Tokoh Baru

Rapimnas Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyarankan agar ketua umum pengganti Anas Urbaningrum dipilih secara aklamasi, dan calon diambil dari luar Partai Demokrat. Ruhut beralasan pemilu sudah dekat, Demokat harus segera menaikkan elektabilitas.
Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna

"Pemilu nggak sampai setahun lagi loh. Kawan-kawan memang bagus, semuanya pantas, tapi saya minta aklamasi bahkan saya memberanikan diri minta calon dari luar," ujar Ruhut disela-sela sidang UU BPK di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 21 Maret 2013.
Polisi Bagi Takjil Gratis Tapi Tak Ada Pengendara Melintas, Netizen: Anda Berkumpul, Kami Putar Arah

Ruhut mengatakan kehadiran tokoh dari luar seperti KSAD Pramono Edhie Wibowo sangat diperlukan Demokrat untuk mendongkrak elektabilitas.
Sandra Dewi Ogah Bahas Kekayaan Suami, Tahu Harvey Moeis Korupsi?

"Sekarang kan kami lagi karam, menjelang karam loh ini. Perlu ada tokoh baru untuk membangkitkan lagi, nah itu aku minta dari luar, dan jujur saja calon aku cuma satu Pramono Edhie," ungkap dia.

Meskipun Pramono baru memasuki masa pensiun pada Mei 2013 mendatang, Ruhut menyatakan bahwa seorang KSAD bisa mengajukan pensiun dini.

"Aku mengharapkan tanggal 31 Maret jam 00.00 WIB lewat, dan itu masuk 1 April, Pramono sudah memasuki masa persiapan pensiun," kata dia.

Ruhut yakin Pramono Edhie bisa mendongkrak suara Demokrat karena Pramono memiliki simpatisan yang loyal. "Pramono Edhie dia TNI, berasal dari keluarga TNI, dia punya simpatisan, kami ingin Demokrat bangkit lagi, kapal kami ini sudah mau karam," kata Ruhut.

Menurut Ruhut, seorang ketua umum pengganti Anas nanti harus fokus 100 persen mengurusi partai. Oleh karena itu, ketua umum Demokrat tidak boleh rangkap jabatan.

"Ketua umum itu harus full 100 persen mengurusi partai. Aku lihat dari semua itu beliau (Pramono) bisa jika sudah memasuki masa pensiun," tutur dia

Upaya Jegal Kubu Anas

Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat akan digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Bali 30-31 Maret 2013. Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta mengatakan nantinya calon Ketua Umum Partai Demokrat akan memperebutkan 571 suara yang terdiri dari Dewan Pembina 5 suara, DPP 3 suara DPD 66 suara dan DPC 497 suara. 

"Kami berharap KLB dapat berlangsung secara musyawarah mufakat. Opsi voting itu yang terakhir," tutur Mudarta kepada VIVAnews.

Ia membantah ada upaya untuk menjegal kubu Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum Partai Demokrat. Ia pun menampik bahwa SBY memiliki kewenangan penuh untuk menyodorkan nama calon Ketua Umum yang akan dibahas peserta KLB.

"Tidak benar jika dikatakan SBY memiliki kewenangan penuh untuk menyodorkan nama yang akan dibahas peserta kongres untuk mempersempit ruang gerak kubu Anas," katanya.

Meskipun nantinya SBY menyodorkan nama calon Ketua Umum, itu lantaran SBY memiliki hak suara. "Pak SBY punya hak suara juga. Pak SBY itu orangnya sangat demokratis. Semua nama-nama yang diusung oleh DPD se-Indonesia ditampung. Beliau juga meminta masukan kepada DPD-DPD. Nanti akan dibahas pada KLB," kata dia.

Sementara itu, soal nama Marzukie Alie dan Hadi Oetomo yang dianggap kuat merebut posisi Ketum, Mudarta mengatakan semua nama yang mencuat dan berkeinginan menduduki posisi yang ditinggal Anas Urbaningrum juga akan mendapat porsi sama untuk dibahas.

"Mungkin itu yang mengerucut (Marzuki Alie dan Hadi Oetomo). Tapi semua nama prinsipnya ditampung oleh dan akan dibahas oleh peserta KLB," demikian tutur politisi muda asal Jembrana itu. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya