Sumber :
- Antara/Prasetyo Utomo
VIVAnews
– Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono diam-diam sudah mengantongi beberapa nama yang telah terseleksi sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat. Hal ini disampaikan oleh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Adjeng Ratna Sumilar.
“Iya, betul sudah ada nama (calon Ketum). Tidak hanya dua nama, tapi satu, dua, tiga,” kata Adjeng di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 19 Maret 2013. Namun ia merahasiakan identitas nama-nama yang dipilih SBY untuk dicalonkan menjadi Ketua Umum Demokrat.
“Iya, betul sudah ada nama (calon Ketum). Tidak hanya dua nama, tapi satu, dua, tiga,” kata Adjeng di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 19 Maret 2013. Namun ia merahasiakan identitas nama-nama yang dipilih SBY untuk dicalonkan menjadi Ketua Umum Demokrat.
Baca Juga :
Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini
Yang jelas, kata Adjeng, calon Ketum adalah tokoh senior di Partai Demokrat “Bisa datang dari kalangan menteri, bisa juga tidak,” ujar Adjeng berteka-teki. Menurutnya, SBY menginginkan sosok Ketua Umum yang bisa mempersatukan Partai Demokrat, sehingga bisa menghilangkan faksi-faksi yang ada di partai.
“Kemarin ada suatu kesalahan dari Demokrat. Suara kami kan banyak sekali, tapi yang buat masalah satu dua orang saja,” ujar Adjeng. Ia berharap, di tangan Ketua Umum baru nanti, Demokrat tidak mengulangi kesalahannya di masa lalu.
Pemilihan Ketua Umum Demokrat akan dilakukan pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bali, 30-31 Maret 2013. Terlepas dari sejumlah calon yang sudah diseleksi SBY, beberapa kader Demokrat telah mengutarakan keinginannya untuk maju menjadi Ketum, antara lain mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap Tri Dianto dan Wasekjen Demokrat Saan Mustofa. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Yang jelas, kata Adjeng, calon Ketum adalah tokoh senior di Partai Demokrat “Bisa datang dari kalangan menteri, bisa juga tidak,” ujar Adjeng berteka-teki. Menurutnya, SBY menginginkan sosok Ketua Umum yang bisa mempersatukan Partai Demokrat, sehingga bisa menghilangkan faksi-faksi yang ada di partai.