Wakil Ketua DPR Pramono Anung

"Pertemuan SBY dengan 7 Jenderal Tak Terkait Politik Jangka Pendek"

SBY bertemu tujuh purnawirawan jenderal TNI.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan tujuh jenderal purnawirawan TNI di kantornya kemarin, Rabu 13 Maret 2013. Banyak pihak menyoroti pertemuan ini karena SBY sendiri merupakan seorang jenderal purnawirawan TNI. Terlebih, selang sehari sebelumnya SBY juga bertemu dengan Prabowo Subianto, letnan jenderal purnawirawan TNI sekaligus mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Namun Wakil Ketua DPR Pramono Anung berpendapat, pertemuan SBY dengan tujuh jenderal bukan suatu hal yang luar biasa karena mereka sebelumnya punya hubungan politik. “Pak Subagyo (Hadi Siswoyo) misalnya pernah bergabung dengan partai politik, dan mungkin juga sekarang masih bergabung dengan parpol,” kata Pram di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 14 Maret 2013.
SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Untuk diketahui, Jenderal TNI (Purn) Subagyo merupakan salah satu tokoh yang merintis berdirinya Partai Hanura yang kini dipimpin oleh Jenderal TNI (Purn) Wiranto. Dalam pertemuannya dengan SBY semalam, Subagyo dan para purnawirawan jenderal lainnya membahas pentingnya suksesi kepemimpinan nasional pada tahun 2014 berjalan mulus.
Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Oleh sebab itu, ujar Pram, tak mungkin pertemuan antara SBY dan para jenderal itu terkait dengan rumor upaya penggulingan terhadap SBY. “Hari gini, apalagi sudah mau pemilu, (tidak mungkin) mau menjatuhkan Presiden. Kita siap-siap saja menginjak tahun politik. Lebih baik masing-masing partai berkonsentrasi untuk pemilu,” kata politisi PDIP itu.

Pram melihat, kedatangan Prabowo disusul tujuh jenderal ke kantor SBY punya kepentingan dan hubungan politik yang berbeda-beda, sehingga semua itu tak ada kaitannya dengan langkah politik SBY. “Saya tidak melihat ada langkah-langkah kental berkaitan dengan politik jangka pendek,” ujar Pram.

Mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu mengatakan, SBY adalah presiden yang memiliki kewenangan tertinggi sehingga wajar saja banyak kalangan yang datang kepadanya. “Kalau kemudian banyak orang yamg berkepentingan datang ke SBY, monggo-monggo saja,” kata Pram.

Sebelumnya, salah satu purnawirawan jenderal yang datang dalam pertemuan itu, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan kepentingan mereka yang paling utama adalah siapapun yang menggantikan SBY harus bisa menjaga kestabilan ekonomi Indonesia ke depannya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya