Anis Matta dan Marzuki Alie Bercanda Soal Poligami

Anis Matta (paling kiri) mundur dari DPR
Sumber :
  • VIVAnews/Nila Chrisna Yulika
VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta, telah menyampaikan surat pengunduran dirinya secara resmi sebagai anggota Dewan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie. Surat itu disampaikan Anis usai rapat pimpinan yang dihadiri oleh tiga pimpinan lainnya, Pramono Anung, Priyo Budi Santoso dan Taufik Kurniawan serta kesekjenan DPR.
Jasad Wanita Tinggal Tulang Ditemukan Ditimbun Dalam Rumah di Makassar, Diduga Dibunuh Suami

Dalam forum itu, Anis menyampaikan alasan pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua DPR. Ia mengungkapkan, setelah ditunjuk sebagai Presiden PKS dirinya ingin fokus membenahi partainya yang saat ini tengah goyang setelah Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap KPK.
Suzuki Access 125 Facelift Bakal Meluncur dengan Gaya Skutik Italia

"Saya ingin fokus mengurusi partai. Sehingga ada ongkos mahal,  meninggalkan kursi Wakil Ketua DPR bidang Ekuin," kata Anis di ruang rapat pimpinan DPR, Kamis 7 Februari 2013.
Iran Serang Israel, Ini Imbauan KBRI Teheran pada WNI

Dalam acara perpisahan itu, selain meminta maaf atas sikapnya selama ini, Anis juga melontarkan guyonan kepada pimpinan DPR lainnya. "Kami sudah bekerja lama dan kompak. Hanya ada satu hal yang belum kompak, adalah sepakat poligami," selorohnya.

Candaan itu, langsung ditimpali oleh Marzuki. "Ada beberapa mazhab, itu yang berbeda dan mesti cari induknya."

Tak hanya itu, Anis juga bercerita tentang alasan dia memilih jabatan sebagai Wakil Ketua DPR bidang Ekonomi dan Industri.

"Saya tidak ada backgroud di sini, saya backgroundnya hukum syariah. Jadi karena ingin belajar. Dan selama tiga tahun saya sudah belajar banyak dan saya bersyukur," ujar dia.

Marzuki menerima pengunduran diri Anis. Meskipun, kata Marzuki, pimpinan DPR merasa kehilangan, karena selama ini kelima pimpinan DPR sudah memiliki kecocokan satu sama lain.

"Kami saling percaya dan saling memahami karakter masing-masing. Walaupun satu hal tadi yang belum sepakat yaitu poligami, tapi ada pemahaman-pemahaman kami ke sana," tuturnya.

Usai Marzuki, kini giliran Pramono yang mengungkapkan asal muasal kedekatan pimpinan DPR satu sama lain. Pram bercerita, kedekatan antar pimpinan itu, berawal dari kasus Century.

"Waktu itu Pak Marzuki sebagai ketua DPR baru, kami belum terlalu dekat. Beliau meminta agar semua yang menyangkut kepentingan Partai Demokrat untuk diamankan. Akhirnya saya dan Pak Anis bersekongkol. Tapi dari peristiwa itu justru menjadikan kita tambah dekat," ujar Pramono.

Menurut dia, karena kedekatan itulah maka DPR dan pemerintah bisa berkomunikasi dengan baik. Sehingga masalah undang-undang yang krusial, seperti BPJK dan Otoritas Jasa Keuangan, bisa diselesaikan.  "Nanti pengganti Pak Anis semoga bisa kompak dengan kami. Disadari dengan sangat, kondisi parlemen saat ini mendapat ketidakpercayaan publik, itu jadi tugas kami bersama," ujar dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya