Gerindra: Caleg Populer Bukan Jaminan Mutu

Rachel Maryam
Sumber :
  • Heryu Nandiasa

VIVAnews – Partai Gerindra mengatakan tidak tertarik kepada calon anggota legislatif yang sekadar populer, namun tidak dekat dengan rakyat dan rekam jejaknya diragukan.

“Populer dan dikenal oleh masyarakat tidak menjamin caleg tersebut nantinya akan mengetahui betul permasalahan yang dihadapi masyarakat beserta solusinya, karena mereka tidak dekat dengan rakyat,” kata  Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi di Jakarta, Senin 28 Januari 2013.

Suhardi mengatakan, asas kehati-hatian harus diterapkan dalam memilih caleg berkualitas, misalnya dalam seleksi melibatkan peran serta psikolog dan dokter. “Masyarakat juga harus diberi pendidikan politik agar mereka tidak salah pilih caleg, supaya negara ini tidak rusak dan rakyat sendiri yang sengsara,” kata dia.

Mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM itu mengatakan, antusiasme kader maupun elemen masyarakat yang akan maju menjadi caleg melalui Partai Gerindra cukup tinggi. Sebulan sebelum penutupan pendaftaran caleg DPR, sudah ada 400 orang yang mendaftar dari kuota caleg sebanyak 560 orang sesuai kursi di DPR.

Pencalegan 2014, menurut Suhardi sangat berbeda dengan tahun 2009. Pada tahun 2009, pencalegan sangat mudah. Namun tahun 2014, Partai Gerindra akan melakukan seleksi ketat caleg. “Caleg yang tidak punya elektabilitas tinggi, tidak dekat dengan rakyat, tidak bersih, dan tidak jujur, pasti tak akan lolos,” ujar Suhardi.

Partai Gerindra pada Pemilu 2009 hanya merekrut dua caleg dari kalangan artis, salah satunya adanya Rachel Maryam yang kini duduk di Komisi I DPR. Suhardi mengatakan, jumlah itu jauh di bawah caleg artis dari partai-partai lain ketika itu.

Suhardi mengatakan, caleg artis memang disukai parpol karena sudah sangat dikenal masyarakat. Maka parpol bisa mengeruk suara pemilih dengan memasang mereka sebagai caleg. “Tapi target kami bukan caleg artis yang populer,” kata Suhardi. (umi)

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau
Nurul Ghufron

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Ternyata soal dugaan kasus pelanggaran etik Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Dewas KPK masih terus bergulir. Kabarnya, sidang pelanggaran etik tersebut akan digelar pada

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024