Komisi IX DPR Akan Panggil Direksi RSAB Harapan Kita

Tragedi RSAB Harapan Kita
Sumber :
  • VIVAnews/Arie Dwi Budiawati

VIVAnews – Pimpinan Komisi IX Bidang Kesehatan DPR memperingatkan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk tidak main-main dengan nyawa pasien, menyusul peristiwa meninggalnya seorang anak penderita leukimia di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, yang bersamaan dengan proses syuting di RS tersebut, Kamis dini hari 27 Desember 2012.

“Tidak hanya RS Harapan Kita yang harus lebih hati-hati ke depannya, tapi juga semua rumah sakit. Ini peringatan agar mereka tak main-main dengan nyawa manusia,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf, Jumat 28 Desember 2012.

Nova mengatakan, RSAB Harapan Kita merupakan rumah sakit bergengsi yang diakui kredibilitasnya. Namun “Saya yakin untuk saat ini dan beberapa waktu ke depan, RS Harapan Kita akan semakin berat dihujat, termasuk oleh media massa,” kata psikiater dan penulis itu.

Nova pun meminta Kementerian Kesehatan menindak tegas RSAB Harapan Kita jika memang terbukti mengabaikan pasien. Kemenkes juga diminta harus meninjau kembali etos kerja seluruh rumah sakit di Indonesia. “Pahami betul Undang-Undang Rumah Sakit,” kata politisi Demokrat itu.

Jika tidak ada aral melintang, pihaknya sebagai wakil Komisi IX dia akan mengusulkan agar segera memanggil direksi RSAB Harapan Kita untuk mengetahui kronologi, duduk perkara, dan pertanggungjawaban pihak Rumah Sakit. “Begitu reses usai, Komisi IX akan rapat internal dan mengajukan pemanggilan direksi RS Harapan Kita,” kata Nova yang akrab disapa Noriyu itu.

Bantah Syuting Ganggu Pasien

Direktur Utama RSAB Harapan Kita, Achmad Soebagio, sebelumnya mengatakan kegiatan syuting film pada Rabu malam hingga Kamis dini hari kemarin tidak mengganggu pelayanan kepada pasien. Syuting diklaim bukan menjadi penyebab meninggalnya Ayu Tria Desiani.

“Kegiatan syuting itu tidak menghambat proses perpindahan Ayu dari IGD ke ICU,” kata Subagio. Lokasi syuting berbeda ruangan dengan ICU. “Yang dipakai syuting bukan ruang penindakan. Syuting di ruang sebelah ICU. Saya meluruskan karena seolah-olah Ayu meninggal sebab tidak bisa dibawa ke dalam ruang ICU yang terhalang oleh mereka yang syuting,” ujarnya.

Orangtua Ayu, Kurnianto Ahmad Thoyfur, mengatakan RSAB Harapan Kita memperlakukan anaknya dengan baik. Namun dia menyayangkan dan merasa terganggu dengan kegiatan syuting di rumah sakit itu. Kurnianto kesal karena jalan yang harus dilewati oleh anaknya dipakai untuk produksi film.

“Saya bingung, ICU yang seharusnya steril, tapi kru-kru (untuk keperluan syuting) itu berpakaian dan keluar masuk seenaknya saja. Padahal kami saja, pihak keluarga, harus mensterilkan diri,” ujar Kurnianto. Tak hanya dirinya, keluarga pasien lain pun kesal dengan syuting itu. Sampai Ayu meninggal di RS, kegiatan syuting masih terus berlangsung. (umi)

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan
WNA perempuan asal Jerman Laura Weyel - foto: Tangkapan Layar Instagram

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024