Dituduh Cabul, Demokrat Copot Wakil Ketua DPRD Bantul

Ketua Umum Partai demokrat Anas Urbaningrum dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat secara resmi mencopot Suhidi dari jabatannya sebagai Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pencopotan Suhidi ini dilakukan menyusul laporan seorang perempuan berinisial TW, yang mengaku dilecehkan secara seksual oleh legislator lokal ini.

Surat DPP Demokrat yang menetapkan pencopotan itu ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono pada tanggal 23 November 2012. Surat itu ditindaklanjuti dengan SK DPC Partai Demokrat Bantul tentang permohonan pergantian pimpinan DPRD yang ditujukan kepada Ketua DPRD Kabupaten Bantul.

Posisi Suhidi digantikan Nur Rakhmat Juli Purwanto yang juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bantul sekaligus Ketua Badan Kehormatan DPRD Bantul. "Surat permohonan pergantian pimpinan DPRD saya terima kemarin, Senin 26 November 2012," kata Tustiani, Ketua DPRD Kabupaten Bantul, di ruang kerjanya, Yogyakarta.

Dalam surat itu, lanjut Tustini, DPC Demokrat beralasan pergantian itu untuk peningkatan kinerja anggotanya di DPRD Bantul. "Permohonan pergantian pimpinan DPRD dari DPC Partai Demokrat akan kami bahas dalam rapat Badan Musyawarah untuk menjadwalkan rapat paripurna pemberhentian Suhidi sebagai Wakil Ketua II DPRD Bantul," paparnya.

Setelah rapat paripurna, maka keputusan rapat pemberhentian akan dikirim ke Gubernur melalui Bupati, sehingga SK baru pimpinan DPRD Bantul dikeluarkan Gubernur. "Setelah ada SK Gubernur maka akan segera menggelar rapat paripurna pelantikan pimpinan DPRD yang baru," katanya.

Tusti menambahkan, karena Nur Rakhmat saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan, maka DPRD juga akan memilih anggota lainnya untuk mengisi jabatan yang bakal ditinggalkan itu. Sebab, seorang anggota Dewan tidak bisa merangkap jabatan.  

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Bantul, Nur Rakhat, mengatakan pergantian pimpinan DPRD ini merupakan hal biasa dan ditujukan untuk peningkatan kinerja semata. "Ini tidak ada kaitannya dengan kasus yang menimpa yang bersangkutan. Ini murni untuk peningkatan kinerja," kilahnya.

Terungkap, Polisi Sebut Chandrika Chika Sudah Setahun Lebih Pakai Ganja: Menganggapnya Hal Lumrah

Suhidi enggan berkomentar saat dikonfirmasi terkait pencopotan ini. "Maaf Mas, saya sedang rapat," katanya.

Begitu pula dengan TW. "Saya menyerahkan semua kasus yang menimpa saya kepada partai. Partai telah memberikan tindakan yang terbaik bagi saya sebagai kader dan yang terbaik bagi partai," katanya, sembari tersenyum. (kd)

Suasana di rumah duka Mooryati Soedibyo

Suasana Rumah Duka Mooryati Soedibyo, Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga

Pendiri Mustika Ratu sekaligus pencetus ajang Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu dini hari, 24 April 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024