Tiga Sebab Elektabilitas Partai Islam Melorot

Ridwan Saidi
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews – Pengamat partai Islam, Ridwan Saidi, menilai ada tiga faktor yang menyebabkan perolehan suara partai Islam terus merosot sejak Pemilu 1955 lalu, yaitu tak memiliki program yang jelas, perilaku kader tak selalu baik, dan tak punya tokoh yang merakyat.

Turunnya elektabilitas partai Islam pun bukan hanya belakangan ini, namun sudah terjadi secara bertahap sejak tahun 1980-an. Perolehan suara partai Islam mulai anjlok drastis pada Pemilu 1982, di mana ketika itu muncul jargon pengkafiran terhadap orang-orang Islam yang tidak memilih partai Islam.

“Hal tersebut tidak menguntungkan Partai Persatuan Pembangunan sebagai partai Islam,” kata Ridwan dalam diskusi di Warung Daun Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2012.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Turunnya dukungan pada partai Islam itu pun terus berlanjut hingga saat ini, di mana umat Islam tetap menjalankan ibadahnya, namun memilih politik kebebasan sebagai sikap politiknya.

Partai Islam sulit menguat karena sikap para elite politiknya kerap berseberangan dengan etika masyarakat. Belum lagi partai-partai Islam tidak memiliki program-program yang dapat mengatasi langsung permasalahan yang muncul di tengah masyarakat.

Tahun 1955 ketika suara partai Islam mencapai 45 persen, terang Ridwan, partai Islam saat itu memiliki program-program kerja nyata yang tidak sekedar formalitas.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

“Dulu PPP bahkan menang di daerah lokalisasi Kramat Tunggak karena menyuarakan permasalahan warga di sana,” ujar Ridwan.

Tokoh Kuat

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Masalah terakhir yang membelit partai Islam adalah tidak adanya tokoh yang mencuat pasca Gus Dur dan Amien Rais. Partai Islam, menurut Ridwan, lebih sibuk dengan berbagai persoalan internal mereka ketimbang membangun kaderisasi untuk memunculkan tokoh Islami dari partai Islam.

“Malah kebanyakan tokoh Islam yang muncul bukan dari partai Islam. Lihat saja Anies Baswedan yang memiliki keturunan Masyumi,” kata Ridwan.

Sebelumnya, merilis hasil survei, 14 Oktober 2012, yang menyebutkan tak ada partai politik Islam yang mendapat suara lebih dari lima persen apabila pemilihan umum digelar hari ini. (ren)

Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024