PKS: Survei yang Bilang Partai Islam Anjlok Hanya untuk Giring Opini

Hidayat Nur Wahid Saat Kampanye Akbar PKS di Gelora Bung Karno
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews – Partai Keadilan Sejahtera menilai survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network memiliki tendensi politik untuk menggiring opini publik agar tidak memilih partai Islam.

LSI Network merilis pekan lalu, 14 Oktober 2012, yang menyebutkan tak ada partai politik Islam yang mendapat suara lebih dari lima persen apabila pemilihan umum digelar hari ini, termasuk PKS yang pada Pemilu 2009 perolehan suaranya berada di peringkat keempat teratas.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Sohibul Iman, mengatakan PKS tetap mengapresiasi setiap hasil survei. Bagi dia, survei merupakan aktivitas ilmiah untuk memotret kondisi perpolitikan terkini.

Mahfud MD Jelaskan Alasan Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres di KPU

“Jika hasilnya tidak positif, maka itu akan menjadi pemicu bagi PKS untuk membalik realitas negatif itu menjadi positif dalam sisa waktu satu setengah tahun menjelang pemilu ini,” kata Sohibul di Warung Daun Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2012.

Namun, PKS memberikan catatan terhadap hasil survei LSI Network yang menyimpulkan partai Islam hanya akan menjadi pelengkap pada Pemilu 2014. PKS juga berpendapat ada yang menyesatkan (misleading) dalam survei LSI Network itu.

Menurut Sohibul, dalam survei LSI Network ada partai Islam yang memperoleh suara 3 persen, sedangkan partai nasionalis di peringkat kelima ada yang yang mendapatkan suara 5 persen.

“Dengan sampling error 2,9 persen, maka hal tersebut menjadi tidak berarti. Partai Islam bisa saja masuk lima besar karena masih masuk dalam margin error,” ujar Sohibul.

Oleh karena masih dalam margin error itulah, PKS berpendapat, cara penyampaian LSI Network yang menyatakan partai Islam akan anjlok pada Pemilu 2014 akan menimbulkan efek penggiringan opini bagi masyarakat. “Penggiringan opini ini berbahaya karena masyarakat Indonesia masih paternalistik dan berpendidikan rendah,” kata Sohibul.

Apa Jadinya Jika Timnas Indonesia U-23 Ketemu Israel di Olimpiade 2024?

Tanggapan Periset

Menanggapi tudingan PKS tersebut, peneliti LSI Network Adjie Al Faraby menjelaskan LSI Network hanya menyampaikan data-data yang ada di lapangan. Menurutnya, hasil survei tidak bisa menggiring opini publik untuk memilih orang atau partai tertentu.

“Kalau kita lihat kasus Pilkada DKI Jakarta pada putaran pertama misalnya, dugaan adanya penggiringan opini tersebut terbantah dengan sendirinya. Foke yang diprediksi menang pada putaran pertama, ternyata kalah,” kata dia. (ren)

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja

Prabowo dalam pidato di KPU menyinggung Anies dan Cak Imin karena melemparkan senyuman yang berat lantaran pernah mengalami kondisi yang sama.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024