Senjata RI Dibeli Irak, Pesawat oleh Spanyol

anggota TNI berada di dekat Panser APS-2 (6x6) Pindad
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVAnews - Senjata buatan RI ternyata laris di luar negeri. Diminati sejumlah negara Timur Tengah, salah satunya Irak, juga Uganda, negeri nun jauh di Benua Afrika.

Ini adalah pertanda baik. Anggota Komisi I DPR, Max Sopacua menilai laris manisnya senjata buatan Indonesia di Irak sebagai sebuah kemajuan di bidang teknologi persenjataan.

"Kalau Pindad maupun perusahaan Dirgantara Indonesia bisa memproduksi itu kenapa tidak. Artinya ketika kualitas yang kita ciptakan dihargai oleh bangsa lain itu sebuah kemajuan," kata Max di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2012.

Max berharap dengan rencana Irak dan Uganda yang akan memesan senjata dan pesawat dari Indonesia, akan ada peningkatan kerja, sehingga ke depan sumber daya manusia di Indonesia bisa memproduksi senjata dan pesawat yang lebih banyak lagi.

"Kita kan belum bisa memproduksi Leopard dan Sukhoi. Yang kita produksi di sini baru sebatas senjata-senjata ringan, ada tank tapi baru beberapa, tapi tidak menutup kemungkinan kita meningkatkan itu," kata dia, optimistis.

Max mengatakan, kemajuan teknologi di Indonesia pernah dialami ketika kepemimpinan BJ Habibie. Saat itu Spanyol memesan pesawat CN-235.

"CN-235 itu Spanyol pesan, berarti kita sudah dihargai di negara-negara Eropa. Ketika zaman Pak Habibie memimpin, itu saya kira sudah sebuah jalan yang bagus ke internasional, tinggal bagaimana kita menindaklanjuti dengan sumber daya manusia yang ada sekarang ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pertahanan, Tubagus Hasanuddin mengisahkan sebuah ironi. Senjata buatan dalam negeri banyak dilirik negara asing, tapi justru jarang dipakai oleh pemerintah.

Misalnya, senjata tipe SS-2 buatan PT Pindad yang bahkan pernah menjadi juara dalam pertandingan menembak di Asia Pasifik. Karena akurasinya. (umi)

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or
Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024