Pidato SBY Teguran Keras atau Anjuran?

Presiden SBY umumkan hasil reshuffle kabinet
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews - Semalam, Presiden SBY mengeluarkan pernyataan sedikit keras. Terutama bagi para menteri dari partai politik. SBY memberikan pilihan bagi para menteri dari partai, fokus kepada tugas negara atau kepada partai politik? Bila tak mampu, sebaiknya mundur.

Menurut Ketua DPP PPP Arwani Thomafi, pernyataan SBY adalah peringatan untuk seluruh anggota kabinet. "Bukan hanya untuk menteri dari partai politik, tapi juga nonpartai politik. Agar bekerja secara maksimal," kata Thomafi, Jumat 20 Juli 2012.

Lalu apa tanggapan menteri-menteri atas pidato SBY itu.

Bagi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar pernyataan SBY sebagai anjuran yang bagus agar menteri bisa konsentrasi menjalankan pemerintahan. "Bagus, intinya harus konsentrasi full ke pemerintahan. Kita harus fokus ke pemerintahan, poltik ya 5 tahunan," kata Muhaimin semalam.

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengeluarkan pendapat. Menurut Salim Segaf, dirinya tidak ada masalah dengan kinerja di pemerintahan dan partai politik.

"Mungkin yang agak berat pimpinan partai. Kalau pimpinan partai kemudian juga capres atau wapres, itu mungkin agak sulit. Tapi sejauh ini belum ada keluhan-keluhan," ujar Salim semalam.

Bagaimana tanggapan menteri-menteri dari Partai Demokrat? Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan menilai pernyataan presiden itu sebagai penyegaran pada pakta integritas sebagai jaminan menteri bekerja penuh waktu di pemerintahan. "Itu memang, pakta integritasnya harus begitu. Jadi semua, Bapak kan maunya semua harus mampu membagi waktu," kata Syarief yang juga Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Menteri ESDM yang juga petinggi Demokrat lainnya, Jero Wacik, menilai mengatakan pernyataan serupa juga disampaikan Presiden jelang pemilu 2009. Intinya, menteri pintar-pintar membagi waktu dan memprioritaskan kerja pemerintahan. "Ya, misalnya ada menteri yang tidak bisa bagi waktu kalau dicari tidak ada, hanya mengurus partai. Introspeksi diri lah. Jadi tidak baik di hari kerja, hari biasa urus partai," kata Jero.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Lain halnya bagi Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dahlan menilai pernyataan itu sangat keras. "Itu keras ya, sangat keras," kata Dahlan semalam. Meski menilai keras, Dahlan sangat mengapresiasi teguran keras Presiden. "Tapi saya sangat senang Bapak Presiden sampaikan seperti itu," kata mantan Dirut PLN ini. Dahlan juga tidak merasa dirinya termasuk yang disindir dengan peringatan itu. "Saya mau kerja saja," ujarnya. (eh)

Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024