- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Sebelum dikukuhkan menjadi calon presiden, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie akan meminta restu sesepuh Golkar. Rencana pertemuan antara Aburizal dan sesepuh Golkar ini akan dilakukan pada 29-30 Juni 2012.
"Rencana bertemu lebih pada keseriusan beliau dan untuk mendapatkan perspektif dan pertimbangan," kata Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso di Hotel Sultan, Minggu 27 Mei 2012.
Pertemuan itu akan berlangsung antara Aburizal dengan Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Sultan Hamengku Buwono X dan BJ Habibie. "Mereka adalah jangkar Partai Golkar yang punya pengaruh yang besar dan kami-kami yang muda bangga terhadap mereka semua terhadap track record," kata Priyo.
Selain ingin mendapatkan restu, pada tanggal itu juga akan dilakukan rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang akan mengukuhkan Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden.
Selain menggalang dukungan, saat ini Partai Golkar tengah melakukan konsolidasi untuk fokus memenangkan Aburizal pada pemilu mendatang. "Ini tidak mudah tetapi kami akan lakukan yang terbaik," kata Priyo.
Hambatannya, kata Priyo karena calon dari partai lain juga telah melakukan hal yang sama. Yaitu, melakukan konsolidasi untuk pemenangan calon masing-masing.
"Dan calon lain dari luar partai Golkar kan banyak juga yang akan segera diusung. Tetapi ya kita menunggu saja, tapi pada Golkar dengan caranya akan mengajukan ketua umum kami," kata dia.
Sebagai Ketua Umum Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong atau MKGR, Priyo mengatakan bahwa Aburizal sudah meminta MKGR untuk memberikan dukungan. Merupakan hal yang wajar jika Aburizal meminta dukungan kepada MKGR. Hal ini karena MKGR merupakan ormas pendiri sekertariat bersama Golkar.
"Golkar dan MKGR terikat secara historis, psikologis dan geneologis terikat untuk mengamankan seluruh keputusan stratgeis yang telah diambil lewat mekanisme yang sah di partai," kata Priyo.
Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.
