- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendesak pemerintah segera mengajukan usulan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) ke DPR. Sehingga, menurut dia, wacana kenaikan BBM ini tak jadi polemik di tengah masyarakat.
Kepada wartawan di DPR, hari ini, Pramono menilai polemik kenaikan BBM bisa dimanfaatkan oknum-oknum untuk mengeruk keuntungan pribadi.
"Lebih baik segera dimasukkan usulan itu. Secara resmi DPR nanti akan memberi reaksi atas usulan tersebut," kata Pramono sambil menambahkan bahwa usulan kenaikan BBM sepenuhnya kewenangan pemerintah.
DPR pun meminta pemerintah mematangkan kebijakan-kebijakan yang mengikuti rencana kenaikan BBM tersebut, seperti bantuan tunai langsung (BLT) sehingga tidak menimbulkan polemik seperti sekarang ini. "Kalau dipolemikkan akan menambah hal yang kontra produktif," kata dia.
Lalu berapa harga wajar kenaikan BBM? "Itu pemerintah yang mengajukan," kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik seiring dengan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2012. Kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi salah satu alasannya.
Presiden SBY juga menilai, kenaikan BBM ini harus dilakukan untuk menyelamatkan anggaran negara. Untuk membantu rakyat menengah ke bawah, Pemerintah berencana akan menggelar kembali kebijakan BLT. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memperkirakan dana kompensasi bagi masyarakat miskin atas kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar Rp100 ribu per keluarga per bulan. Pemberian bantuan langsung tunai (BLT) itu akan berlangsung selama delapan bulan. (eh)
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
