- Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa perlu meluruskan pemberitaan media massa mengenai pertemuannya dengan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang kini menjabat sebagai Managing Director World Bank, kemarin, Selasa, 8 November 2011.
SBY mengaku terusik saat stafnya melaporkan ada media massa yang menuding pertemuan itu dalam rangka konspirasi kasus Century.
"Konon di sebuah televisi, saya memang tak melihat langsung, kalau memang benar, disebut bahwa pertemuan itu dalam rangka konspirasi Century. Saya sebut ini ada yang tidak waras," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memimpin sidang kabinet terbatas di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu, 9 November 2011.
Dalam kesempatan itu SBY menegaskan bahwa pertemuan seperti itu adalah hal yang biasa dilakukan oleh Presiden saat pejabat senior internasional datang ke Indonesia. "Ketika ada pejabat internasional, agenda tidak jelas langsung dianggap konspirasi Century, sekali lagi, ini tidak waras," tegasnya.
Dia mengatakan bahwa masalah hukum jangan dicampuradukkan dengan politik. "Di negeri ini gampang sekali yang salah diberi sanksi. Saya tak ingin isu ini berlanjut sampai generasi manapun," ungkapnya.
Hal yang sama, menurut SBY, juga terjadi saat dirinya menghadiri acara peringatan HUT Partai Golkar beberapa waktu yang lalu. "Ketika saya datang ke acara HUT Golkar, dianggap konspirasi Lapindo. Ini juga tidak waras. Saya sebagai Presiden diundang ke acara partai politik koalisi, saya selalu datang," kata SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY pun menuturkan politik dan demokrasi di negeri ini bisa sehat dan berkualitas tergantung dari bagaimana rakyat membawa negeri ini menuju keadaan yang lebih bermartabat. (umi)
Prabowo: Tuduhan Prabowo-Gibran Menang Curang Lewat Bansos Sangat Kejam
Presiden terpilih Prabowo Subianto menepis tuduhan bahwa dirinya dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024 dengan cara curang.
