- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Mantan Hakim Konstitusi, Arsyad Sanusi, mengharapkan Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR RI dapat menemukan dalang sesungguhnya dalam kasus pemalsuan surat MK bernomor 112/PAN.MK/VIII/2009.
"Saya berharap Panja ini mendapatkan titik temu mengenai aktor intelektualnya itu siapa. Silakan cari," ujar Arsyad usai memberikan keterangan kepada Panja Mafia Pemilu di DPR RI, Jakarta, Selasa 28 Juni 2011.
Selain itu, Arsyad juga mengharapkan agar dugaan pelanggaran kode etik Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, yang telah disampaikannya kepada Panja, juga dapat ditindaklanjuti.
"Kemudian, hal-hal yang diluar fokus penelitian, misalnya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pak Mahfud, itu bagaimana ditindaklanjuti. Karena dia membuka aibnya sendiri," kata Arsyad.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Panja Mafia Pemilu, Arsyad sempat mengungkapkan kecurigaan kasus dugaan pemalsuan putusan MK dalam pemilu, untuk menutupi kasus suap yang melibatkan Nazaruddin.
"Saat ini ada kasus Nazaruddin, suap menyuap. Apakah tuduhan terhadap saya ini bukan pengalihan isu? Sekali lagi ini pengalihan isu," kata Arsyad
Menurut Arsyad, isu yang dialihkan ini terutama untuk kasus dugaan suap dari Nazaruddin kepada Sekretaris Jenderal MK Janedjri Gaffar. Maka itu, Arsyad mempertanyakan mengapa serangan kepada dirinya begitu luar biasa.
"Pernyataan Mahfud (Ketua MK) yang bertubi-tubi soal diri saya, bagi saya segala tuduhan itu sangat keliru, manipulatif dan tidak objektif," kata Aryad. (eh)
Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia
Menghirup udara segar plus menikmati indahnya alam pengunungan, kebersihan menjadi salah satu faktor terpenting. Dan paket lengkap itu bisa ditemukan di Gunung Kembang.
