Lembaga Survei Perlu Kode Etik

VIVAnews – Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mendorong pembentukan asosiasi lembaga survei. Itu untuk menjaga reputasi lembaga.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

“Sesama lembaga perlu berhimpun. Dan perlu ada kode etik melakukan survei,” kata Qodari dalam diskusi yang diikuti sejumlahlembaga survei di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan  MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 15 Januari 2009.

Itu terkait perdebatan tentang perbedaan hasil survei. Hasil penghitungan yang dilakukan tiap lembaga berbeda, padahal subyek yang diteliti sama. Itu kemudian dianggap sejumlah kalangan membingungkan publik. Bahkan, muncul pendapat bahwa netralitasi lembaga survei tidak netral.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Direktur Eksekutif Lembaga Riset Indonesia, Johan Silalahi, mengatakan perbedaan hasil survei antarlembaga penyelenggara survei tidak perlu diperdebatkan.

“Survei itu belum memastikan karena masih bisa berubah antara survei dgn kenyataan,” kata Johan

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Peneliti CIRUS Surveyor Group, Hasan Nasbi, mengatakan perbedaan itu terjadi karena beda metode penelitian. Misalnya, jumlah sampel, dan pertanyaan untuk responden, tiap lembaga berlainan.

Hasan mengakui memang ada lembaga merangkap konsultan politik. Itu sebabnya, hasil survei dibuat agar menyenangkan klien. “Supaya proyeknya jalan terus,” kata Hasan.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024