Wiranto dan Al-Zaytun Sebatas Silaturahmi

Wiranto
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kedekatan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, mendapat sorotan publik. Karena kedekatan dengan pesantren pimpinan Panji Gumilang itu, Wiranto dituding dekat pula dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

Juru bicara Partai Hanura, Soehandoyo, membantah soal kedekatan Wiranto dengan Al-Zaytun maupun NII. Menurut dia, hubungan  itu hanya sebatas silaturahmi.

"Tidak ada kaitan Bapak Wiranto dengan NII maupun Al-Zaytun, baik secara emosional maupun kepartaian. Kalau toh ada, sebagai seorang pemimpin partai silaturahmi dengan tokoh agama itu sebagai suatu hal biasa," kata Handoyo saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu 4 Mei 2011.

"Tapi kalau ada kaitannya dengan NII, saya sebagai pendamping Bapak (Wiranto) selama ini tidak pernah tahu. Saya yakin beliau tidak ada kaitannya."

Menurut dia, sebagai mantan pejabat masa Orde Baru, Wiranto sangat tegas dengan kelompok-kelompok yang menentang pemerintah masa itu. Wiranto, kata dia, tidak pernah mentolelir kelompok dan gerakan-gerakan yang menentang pemerintah. Apalagi berniat memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Justru di masa Orde Baru itu ekstrem kanan yang melakukan kegiatan yang menentang pemerintah ditindak di proses hukum," kata dia.

Sebagian kalangan menilai kedekatan Wiranto dengan Al-Zaytun itu tampak nyata pada pemilu 2004 silam. Menurut politisi Effendy Choiri misalnya. Politisi yang baru dipecat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut Wiranto pernah menggerakkan massa santri Al-Zaytun untuk mendukung pencalonannya sebagai presiden waktu itu.

Namun, Handoyo lagi-lagi membantahnya. Menurut dia, dukungan yang diberikan Al-Zaytun itu bukan karena Wiranto memberikan dukungan kepada NII. Melainkan, visi dan misi Wiranto saat itu memang bagus dan dapat diterima banyak kalangan, termasuk Al-Zaytun.

"Saya kira, digerakkan itu yang menggerakkan siapa? Kalaupun benar ada dukungan, saya kira dalam iklim demokrasi itu boleh dikuti siapapun," kata dia.

Handoyo menambahkan, sebagai warga negara, penghuni Al-Zaytun tidak bisa dilarang mengikuti pemilu dan mendukung Wiranto. "Dia (santri Al-Zaytun) berhak ikut pemilu, ini yang harus dipahami. Kan kita belum melihat Al-Zaytun melakukan perbuatan melawan hukum waktu itu," kata dia. (eh)

Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok
CIti.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

Occam menawarkan kemampuan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk memastikan eksekusi program CIti yang efektif dan efisien.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024