- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Staf Khusus Bidang Politik Daniel Sparingga mengungkapkan rencana Istana mereshuffle kabinet. Langkah itu sedang disiapkan. Apa kata menteri dari Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring?
Tifatul yang menjabat Menkominfo cuma tertawa. Ia juga membantah sudah dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin terkait isu reshuflle ini. "Silakan, itu pendapat. Akhirnya kan ada di tangan Presiden," kata Tifatul di Kantor Presiden, Selasa 1 Maret 2011.
Saat ini, ia memastikan, keberadaannya di kabinet untuk menyukseskan kerja Presiden. Makanya ia tidak mau mempersoalkan masalah angket pajak yang konon memicu langkah Presiden mereshuffle kabinetnya. "Kejadian ini sebetulnya di parlemen, cuma saya yang di-unyeng-unyeng."
Tifatul sendiri tidak kecewa dengan sikap partainya, yang berbeda dengan koalisi dalam Hak Angket Mafia Perpajakan. Menurut dia, ada komunikasi dalam koalisi yang harus diperbaiki. "Ada atau tidak ada PKS di sana (koalisi), komunikasi harus diperbaiki," kata Tifatul.
Saat ini, lanjut dia, tidak ada kekuatan partai politik yang mendominasi sampai di atas 50 persen. Artinya, kata dia, siapapun yang berkuasa, tetap harus berkoalisi.
Komunikasi dalam koalisi ini menjadi satu faktor penting yang perlu diintensifkan agar tidak muncul salah paham terus menerus. Salah satu contohnya, kata dia, perbedaan pendapat dalam persoalan mafia pajak. "Di situ beda cara penanganannya. Jadi menurut saya biasa-biasa saja. Itu beda cara pandang," kata dia.
Terlepas dari masalah internal koalisi, Tifatul menilai koalisi seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. "Jangan manuver politik terus, capek." (umi)
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.
